STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Michael McCaul menyebut kemitraan antara China dengan Rusia menjadi "ancaman terbesar" sejak Perang Dunia Kedua. Hal tersebut disampaikan McCaul saat mengunjungi Stockholm, Swedia, Jumat (1/9/2023).
"Kita belum pernah melihat ancaman sebesar ini ke Eropa dan Pasifik sejak, menurut saya, Perang Dunia Kedua," kata McCaul dikutip Associated Press.
McCaul menambahkan, kedekatan aliansi Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin "menimbulkan tantangan yang sangat besar, saya kira, untuk dunia bebas dengan kompetisi kekuatan besar yang menyeret kita."
Baca Juga: China Terbitkan Peta Klaim LCS, Indonesia Gelar Super Garuda Shield, Latihan Bersama AS dan 5 Negara
Sejak perang Rusia-Ukraina meletus, intelijen AS melaporkan bahwa Beijing kemungkinan menyediakan perlengkapan yang bisa digunakan militer di Ukraina. Laporan itu menyitir data bea cukai Rusia yang menunjukkan ekspor China berupa perlengkapan navigasi, suku cadang jet tempur, drone, dan barang-barang lain.
Di lain sisi, China meningkatkan pembelian minyak dan gas Rusia, membantu Moskow menghindari kerugian setelah boikot AS, Uni Eropa, dan Jepang.
Pemerintahan Xi Jinping sendiri menolak sanksi perdagangan dan finansial terhadap Rusia yang digalakkan AS karena tidak disetujui di Dewan Keamanan PBB. Namun, Beijing sejauh ini terlihat enggan melanggar sanksi AS scara langsung.
Pada awal 2023, pemerintahan Joe Biden pun memperingatkan Xi Jinping jika Beijing membantu operasi perang Rusia di Ukraina. Namun Joe Biden tidak merinci konsekuensi yang diancamkannya ke China.
Baca Juga: Momen Penerjemah Xi Jinping Diadang Penjaga Keamanan KTT BRiCS
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.