NABLUS, KOMPAS.TV - Aksi biadab kembali dilakukan tentara Israel yang menembak seorang pria Palestina dari belakang.
Insiden tersebut terjadi di wilayah pendudukan Tepi Barat, Senin (21/8/2023).
Menurut saksi mata, pria Palestina tersebut tidak bersenjata saat insiden berlangsung.
Dikutip dari CNN, berdasarkan rekaman video yang mereka terima, terlihat pria Palestina itu tak membawa apa pun sebelum tentara Israel melepas tembakan.
Baca Juga: Mengerikan! 6 Anak Terjebak di Ketinggian 274 Meter setelah Kabel Kursi Gantung Putus
Insiden berdarah tersebut terjadi ketika pecah bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel di Kota Beita, Kegubernuran Nablus, saat tentara Israel melakukan penyerbuan dalam pencarian tersangka yang diinginkan.
Personel keamanan dilaporkan tengah mencari seorang pelaku penembakan yang membunuh ayah dan anak Israel di Huwara, Sabtu (19/8/2023).
Menurut saksi mata bernama Sultan, seorang tentara Israel yang menyamar mengepung sejumlah rumah dengan sikap yang mencurigakan.
Menurut saksi tersebut, ketika warga menyadari gerak-gerik mereka, warga kemudian mengonfrontasi dan menghalau adanya serangan ke rumah itu.
Ia mengatakan sejumlah besar tentara Israel kemudian tiba dan mulai menembak.
“Satu orang tertembak di kaki, dan kami berusaha menyelamatkannya dari tengah jalanan,” tutur Sultan.
Pada saat usaha penyelamatan itu, Amid Al Jaghoun, pria berusia 31 tahun, datang menolong kami dan kemudian ditembak di belakang kepalanya,” tambah sang saksi mata.
Ia mengatakan Al-Jaghoun saat ini tengah berjuang dalam hidup dan mati, dan menjalani operasi.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pria telah ditembak dan kondisinya kritis.
Baca Juga: Zelenskyy Peringatkan Negara Tetangga Rusia, Sebut Mereka Ikut Terancam jika Ukraina Kalah Perang
Sementara itu, menurut pernyataan dari Bulan Sabit Merah Nablus Palestina, delapan orang terluka karena peluru tajam saat bentrokan terjadi di Kota.
Saat dimintai komentar, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merujukkan kepada Polisi Perbatasan Israel, yang memberikan pernyataan bahwa pasukan kemanan di Beita untuk menangkap seorang pelaku yang diinginkan.
Mereka juga menambahkan, kerusuhan dengan kekerasan hebat yang dipicu, membahayakan nyawa pasukan keamanan.
Polisi perbatasan juga mengatakan para perusuh melemparkan balok dan batu ke arah pasukan, yang kemudian ditanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.