ROTORUA, KOMPAS.TV - Model berparas kaukasian dengan rambut berwarna pirang, cokelat, dan merah, berlenggak lenggok di peragaan busana yang berlangsung di Capers Café, di Rotorua, Selandia Baru, awal Agustus 2023.
Uniknya, para model tersebut memakai baju batik khas Indonesia yang didesain dengan nuansa modern dan bergaya.
Baju-baju batik itu pun didesain dengan berbagai model, mulai dari gaya kasual, gaun malam, hingga gaun pengantin.
Rupanya batik khas Indonesia bisa dikenakan oleh siapa saja, juga dapat dikenakan dalam berbagai acara, dari santai hingga resmi.
Batik yang identik dengan busana khas Indonesia jika didesain dengan gaya modern, ternyata disukai dan diterima oleh pasar internasional.
Sebanyak 27 busana batik dipamerkan dalam acara “Creative Community Showcase”.
Seluruh pakaian batik itu dirancang oleh Arif Gerry Fauzi, seorang desainer Indonesia yang kini menetap di Rotorua, Selandia Baru.
Melalui label “Menamai Fashion”, Arif memperkenalkan batik Indonesia ke pasar Selandia Baru.
Baca Juga: Perayaan Natal di Bulan Juli, Hanya Ada di Selandia Baru
Pada pagelaran tahun ini, Arif mengusung tema “The Beauty of Indonesian Batik”.
Ia membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk mempersiapkan semua busana yang ditampilkan.
Sedangkan untuk mengerjakan dua baju pengantin, Arif membutuhkan waktu selama tiga bulan.
Karena detail payet dalam gaun pengantin yang membutuhkan waktu dan ketelitian dalam pengerjaannya.
“Bahan-bahan batik diimpor langsung dari Indonesia, sedangkan proses produksi dilakukan oleh saya sendiri di Selandia Baru,” ujar Arif kepada Kompas TV di Selandia Baru.
Tak kurang dari 80 tamu hadir dalam acara tersebut, yang datang dari berbagai kota di Selandia Baru seperti Rotorua, Napier, Tauranga, Whanganui, Taupo, dan Auckland.
“Setelah acara, lebih dari 10 tamu berbincang dengan saya dan menyampaikan bahwa mereka sangat menyukai motif batik Indonesia yang cantik, ditambah dengan penggabungan dengan bahan lain," kata Arif.
"Mereka bilang, tidak pernah terbersit jika dua warna yang kontras (dalam motif kain batik) bisa digabungkan menjadi satu dan terlihat cantik dan stylist,” tuturnya.
Para tamu terlihat antusias menyaksikan peragaan busana batik Indonesia ini.
Antusiasme juga terlihat setelah acara, di mana beberapa tamu memesan baju batik buatan Arif.
Menurut Arif, dari acara ini dia mendapatkan sedikitnya lima pemesanan baju batik.
Baca Juga: Kolaborasi Gamelan dan Tari Bali Warnai Pagelaran World on Stage di Selandia Baru
“Tiga pemesan dari orang Selandia Baru, sedangkan dua pemesan lainnya adalah orang Indonesia,” tambahnya.
Hal ini semakin menunjukkan bahwa baju batik memang disukai dan dapat diterima oleh pasar internasional.
Ke depan, Arif memiliki rencana untuk semakin mengembangkan batik Indonesia di Selandia Baru.
Bahkan, dia berencana merancang baju muslim batik untuk pasar Selandia Baru, yang akan dikeluarkan tahun depan.
“Sebenarnya lebih ke gaun panjang yang nantinya bisa dikombinasikan dengan jilbab. Saya akan membuat fotonya dengan dua seri, yaitu gaun yang dipakai dengan mengenakan jilbab dan tidak dengan jilbab. Nanti orang-orang bisa melihat bahwa baju saya bisa dipakai semua orang," ujar Arif.
"Saya ingin merangkul pasar jilbab, meski pun tidak terlalu besar di Selandia Baru, tapi jika bisa dimasukkan ke target pasar saya, akan bisa meningkatkan penjualan,” imbuhnya, menutup perbincangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.