PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memecat pimpinan jenderal pentingnya.
Padahal, ia ingin agar negaranya siap untuk berperang.
Kim Jong-un memecat Jenderal Pak Sul-il yang merupakan Kepala Staf Jenderal Korea Utara.
Menurut KCNA dikutip dari CNN, Kamis (10/8/2023), posisinya digantikan Wakil Marsekal Ri Yong-gil.
Baca Juga: Asyik Memancing, Wali Kota di AS Malah Temukan Kokain Senilai Rp16 Miliar
Perubahan besar-besaran itu dilakukan oleh kepemimpinan militer di Korea Utara.
Sejumlah perwira komando Korea Utara juga diberhentikan, dipindahkan ataupun ditunjuk saat pertemuan di Komisi Militer Pusat, Rabu (9/8/2023).
Pihak Korea Utara memang kerap mengubah kepemimpinan militernya.
Beberapa pemimpin militer kemudian muncul kembali di posisi yang berbeda, sementara yang lain menghilang dari pandangan publik.
Para pengamat pun menegaskan, penunjukkan Ri sebagai pemimpin staf Jenderal merefleksikan kepemimpinan militer Korea Utara yang dinamis.
“Ri Yong-gil merupakan anggota lama elit militer Korea Utara, sebelum menjadi pemimpin top, dan memiliki pengalaman naik dan turun sepanjang kariernya,”kata Profesor Studi Internasional di Universitas Peremouan Ewha di Seol, Leif-Eric Easley.
Perombakan kepemimpinan militer disebutkan hanya menjelang akhir laporan KCNA, yang lebih berfokus pada apa yang dikatakan sebagai masalah penting untuk membuat tentara lebih siap berperang.
Hal itu terkait situasi politik dan militer yang parah dan berlaku di Semenanjung Korea.
Pada laporannya, KCNA mengungkapkan, salah satu poin agenda pertemuan itu adalah melakukan persiapan perang penuh.
Baca Juga: Media Asing Soroti Terpilihnya Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia
“Situasi saat ini, di mana pasukan yang bermusuhan semakin tak menyembunyikan konfrontasi militer ceroboh mereka dengan DPRK (Korea Utara), memerlukan tentara untuk memiliki kemauan yang lebih positif, proaktif dan luar biasa serta kesiapan militer yang menyeluruh dan sempurna untuk perang,” tulis KCNA.
Korea Utara telah meningkatkan retorika militernya musim panas ini, dengan mengancam akan menembak jatuh pesawat pengintai AS.
Mereka juga mengancam pengerahan kapal selam rudal balistik nuklir AS ke pelabuhan Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam empat dekade terakhir.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.