Sebelumnya, pemimpin militer Ecowas mengatakan pada Jumat (4/7/2023) setelah melakukan pertemuan penting di Nigeria, bahwa mereka telah menyusun rencana terperinci untuk kemungkinan penggunaan kekuatan.
“Semua elemen yang akan masuk ke intervensi akhir telah dikerjakan di sini, termasuk sumber daya yang dibutuhkan, bagaimana dan kapan kita akan mengerahkan pasukan,” kata Komisoner Urusan Politik, Perdamaian dan Keamanan Ecowas, Abdel-Fatah Musah.
“Kami menginginkan diplomasi untuk dikerjakan, dan kami ingin agar pesan ini jelas ditransmisikan kepada mereka (junta Niger), bahwa kami memberi mereka setiap kesempatan untuk membalikkan apa yang telah mereka lakukan,” tambahnya.
Mereka mengeluarkan ultimatum sepekan lalu, menuntut para jenderal melepaskan kekuasaan pada tengah malam waktu setempat, yang kini telah berlalu.
Baca Juga: Kudeta Niger: Diancam Intervensi Militer, Uranium Dicuri Prancis hingga Minta Bantuan Wagner Group
Ecowas adalah blok perdagangan regional dari 15 negara Afrika Barat, termasuk Nigeria, Senegal, Togo dan Ghana.
Para pemimpin kudeta tampaknya tak menunjukkan tanda-tanda kesediaan untuk menyerahkan kekuasaan, dan pada Minggu, ribuan pendukung mereka berunjuk rasa menentang di Niamey.
Dua negara tetangga Niger, Burkina Faso dan Mali, sebelumnya memperingatkan mereka akan melakukan setiap intervensi militer luar di Niger sebagai deklarasi perang terhadap mereka.
Burkina Faso dan Mali sebenarnya merupakan anggota Ecowas, tetapi telah diskors dari blok itu sejak diperintah oleh junta militer.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.