SEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membahas isu militer dan lingkungan keamanan regional, seperti disampaikan KCNA, Kamis (27/7/2023).
Pertemuan tersebut oleh media barat dianggap mencerminkan dukungan Korea Utara terhadap perang Rusia di Ukraina ketika negara terisolasi tersebut merayakan hari jadi ke-70 dari gencatan senjata yang menghentikan pertempuran dalam Perang Korea 1950-1953.
Perayaan di Korea Utara dipusatkan pada parade militer hari Kamis malam di Pyongyang, di mana Kim kemungkinan menampilkan rudal nuklir terkuat yang mampu mengancam negara-negara tetangga dan Amerika Serikat, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (27/7/2023).
Media negara Korea Utara belum mengonfirmasi rencana untuk parade militer. Tetapi dua pejabat pemerintah Korea Selatan, yang berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan informasi latar belakang, mengatakan parade militer kemungkinan dimulai sekitar Pukul 8 malam (0700EST/1100 GMT) dengan acara pemanasan dan masih berlangsung hingga Pukul 9.50 malam.
Korean Central News Agency, media resmi Korea Utara, menyatakan Kim dan Shoigu berbicara hari Rabu di Pyongyang dan mencapai kesepakatan tentang "masalah-masalah saling kepedulian di bidang pertahanan dan keamanan nasional serta lingkungan keamanan regional dan internasional" yang tidak dijelaskan secara rinci.
Korea Utara bersekutu dengan Rusia dalam perang di Ukraina, dengan menegaskan "kebijakan hegemonik" Barat yang dipimpin Amerika Serikat memaksa Moskow mengambil tindakan militer demi melindungi kepentingan keamanannya.
Pemerintahan Biden menuduh Korea Utara menyediakan senjata kepada Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina, meskipun Korea Utara membantah klaim tersebut.
Selama pertemuan, Shoigu menyampaikan surat "hangat dan baik" yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Kim, seperti yang dilaporkan oleh KCNA.
Pertemuan ini akan membantu "menguatkan kerja sama dan kolaborasi strategis dan taktis antara kedua negara di bidang pertahanan dan keamanan nasional," ujar KCNA.
Baca Juga: Kim Jong-Un Sambut Hangat Kedatangan Menhan Rusia Sergei Shoigu, Korea Utara-Rusia Makin Mesra
Dalam kesempatan langka sejak awal pandemi, Korea Utara mengundang delegasi Rusia dan China untuk menghadiri acara peringatan gencatan senjata pada 27 Juli 1953. Meskipun gencatan senjata meninggalkan Semenanjung Korea dalam keadaan perang secara teknis dan Korea Utara masih menganggapnya sebagai kemenangan dalam "Perang Pembebasan Tanah Air."
KCNA menyatakan Kim juga membawa Shoigu ke pameran senjata yang menampilkan beberapa senjata terbaru Korea Utara dan memberikan informasi singkat tentang rencana nasional untuk meningkatkan kemampuan militer negara tersebut.
Foto dan video media negara dari pameran tersebut menunjukkan Kim dan Shoigu berjalan di sekitar barisan rudal besar yang dipasang di truk peluncur.
Beberapa senjata dalam gambar tersebut tampaknya adalah rudal balistik antar benua yang diuji coba oleh Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir saat negara tersebut berusaha memiliki gudang senjata yang dapat mengancam Amerika Serikat daratan.
Kim dan Shoigu juga melewati apa yang kemungkinan adalah drone pengintai dan serangan baru yang belum diumumkan secara publik oleh Korea Utara.
Lee Sung Joon, juru bicara Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan dalam sebuah sesi informasi bahwa militer Korea Selatan sedang menganalisis aset militer yang ditunjukkan dalam foto-foto dari Korea Utara, tetapi tidak memberikan penilaian spesifik.
Ketika ditanya tentang kemungkinan kunjungan Shoigu untuk membahas impor senjata dari Korea Utara, John Kirby, koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk komunikasi strategis, tidak menjawab langsung tetapi mengatakan jelas Putin sedang mencari dukungan dari negara-negara lain dalam perangnya di Ukraina.
"Putin tahu dia punya masalah pengadaan pertahanan, masalah inventarisasi, dan militer Rusia tetap berada dalam posisi defensif, dan dia mencoba memperkuat itu," ujar Kirby.
Sumber : Associated Press / KCNA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.