ATHENA, KOMPAS.TV - Sebuah pesawat pemadam kebakaran milik Angkatan Udara Yunani jatuh dan meledak saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di Pulau Evia, selatan Yunani, Selasa (25/7/2023). Kedua pilot pesawat dikhawatirkan tewas dalam insiden ini.
Yunani sendiri tengah dilanda kebakaran hutan hebat di berbagai tempat. Kebakaran yang berlangsung berhari-hari di tengah gelombang panas Eropa ini membuat lebih dari 20.000 orang dievakuasi.
Televisi nasional Yunani, ERT TV menayangkan rekaman insiden jatuhnya pesawat pemadam kebakaran tersebut di Pulau Evia. Dalam rekaman, terlihat pesawat CL-215 itu menyiramkan muatan ke titik api.
Baca Juga: Negaranya Dilanda Kebakaran Hebat, PM Yunani: Krisis Iklim Sudah Tiba, Bencana Lebih Besar Menanti
Saat terbang rendah, ujung sayap pesawat itu terlihat menabrak cabang pohon. Kemudian, pesawat itu menghilang dari pemandangan dan sebuah bola api meledak di lokasi hilangnya pesawat.
Angkatan Udara Yunani menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan terkait insiden ini telah dilakukan. Namun, AU Yunani mengakui bahwa prospek keselamatan kedua awak pesawat tidaklah bagus. Pasalnya, pesawat CL-215 yang digunakan tidak dilengkapi sistem pelontaran kokpit darurat.
Selain di Pulau Evia, kebakaran hutan di Yunani juga masih melanda sejumlah titik. Seorang juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Yunani, Ioannis Artopios menyebut kebakaran paling parah terjadi di Pulau Rodos.
"Di sektor-sektor lain kami harus menghadapi banyak kasus api yang membesar kembali," kata Artopios dikutip Associated Press, Selasa (25/7).
Kebakaran hutan di Yunani diperparah temperatur panas dan angin kencang. Gelombang panas yang terjadi di Yunani tiga kali beruntun membuat berbagai tempat di negara itu mengalami suhu udara lebih dari 40 derajat Celsius per Selasa (25/7).
Pejabat-pejabat Uni Eropa sendiri menyebut peningkatan intensitas dan frekuensi gelombang panas di benua itu disebabkan krisis iklim.
Baca Juga: Gelombang Panas Eropa: Kebakaran Hebat di Pulau Rodos Yunani, 19.000 Orang Dievakusi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.