KIEV, KOMPAS.TV - Pilot Ukraina mengungkapkan permohonan ke negara-negara Barat agar jet tempur F-16 bisa segera dikirimkan untuk menghadapi Rusia.
Dalam melawan invasi Rusia, Ukraina mengerahkan jet tempur SU-25 era Soviet untuk melawan jet tempur Rusia, Su-35 yang lebih canggih.
Kemampuan SU-25 yang merupakan jet tempur kuno, pun menjadi santapan mudah umtuk SU-35 Rusia.
“Kami banyak kehilangan pesawat karena pencegat ini,” ujar pilot SU-25, Oleksyi, yang menggunakan kode, “Pumba” dilansir dari CNN.
Baca Juga: Kapal Selam Wisata Titanic Hilang, Ternyata Keamanannya Sempat Dipertanyakan pada 2018
“Saya kehilangan pemimpin (skuadron) saya dan juga pendamping dalam pertempuran. Mereka berdua pahlawan Ukraina,” katanya.
Ukraina sendiri sebenarnya telah menerima 45 Su-25 dan MiG-29 dari NATO dan sekutu di Eropa, tetapi hal itu tidak cukup.
Seorang pilot MiG-29, dengan kode, “Juice”, mengakui kesulitan yang dihadapi Angkatan Udara Ukraina.
Ia mengatakan negara Barat bisa membantu uKRAINA dengan segera mengirimkan F-16 ke Ukraina.
“Serangan balik kami akan semakin efektig dan aman untuk orang-orang kami di daratan (jika memiliki F-16),” tuturnya.
“Saya yakin itu akan mengubah permainan bagi serangan balik dan keseluruhan perang, karena F-16 mampu melakukan banyak pekerjaan krusial untuk pasukan dan perlawanan kami.
Juice seperti Pumba, juga menakuti sistem pertahanan udara Rusia dan SU-35.
Namun, ia menegaskan bahwa Ukraina mampu mengurangi keefektifan mereka dengan mengadopsi taktik baru.
“Kami mencoba bermanuver untuk menghindari mereka dan menentukan jendela untuk melibatkan target ketika risikonya paling rendah dan benar-enar berhasil,” ucapnya.
“Tapi itu tak menjamin keamanan kami karena Rusia juga mencoba belajar, dan mengubah taktik mereka,” lanjut Juice.
Bahkan dengan rudal yang dipasok Barat, keberhasilannya tak mencapai 100 persen.
Sementara itu, pilot Ukraina tetap harus terus menggunakan pesawat kuno tersebut.
Baca Juga: Perenang Inggris Hilang saat Berenang di Selat Channel, Jadi Pencarian Multinasional oleh 3 Negara
“Sayangnya, terkait rudal HARM, itu sangat terbatas,” katanya.
Juice menjelaskan Ukraina hanya mampu menggunakan sekitar 25 persen dari potensi rudal dengan radar target.
“Kami tak bisa menggunakannya 100 persen dari potensi karena terbatas jarak akibat dari terbatasnya akurasi,” jelasnya.
“Rudal yang sama dari F-16 akan menjadi jauh lebig efektif,” sambungnya.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.