Di Bangladesh, Dhaka mengalami hari terpanas dalam hampir 60 tahun.
Kota Tak di Thailand mencatat suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 45,4 derajat Celsius, sementara Provinsi Sainyabuli di Laos mencapai 42,9 derajat Celsius, sebuah rekor suhu nasional sepanjang masa, menurut penelitian oleh kelompok World Weather Attribution.
Laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) memperingatkan bahwa "setiap peningkatan pemanasan global akan memperkuat bahaya ganda dan bersamaan."
Baca Juga: Pemantau Iklim Uni Eropa: Bumi Mencatat Rekor Suhu Terpanas Selama 8 Tahun Terakhir
Pada bulan Mei, PBB memperingatkan, hampir dapat dipastikan periode lima tahun antara 2023-2027 akan menjadi periode lima tahun terhangat yang pernah tercatat, karena gas rumah kaca dan fenomena El Nino menyebabkan suhu melonjak.
Ada kemungkinan dua per tiga bahwa setidaknya salah satu dari lima tahun mendatang akan melampaui target yang lebih ambisius yang ditetapkan dalam kesepakatan Paris untuk membatasi perubahan iklim, kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB.
Kesepakatan Paris tahun 2015 melibatkan negara-negara setuju untuk membatasi pemanasan global "jauh di bawah" dua derajat Celsius di atas tingkat rata-rata yang diukur antara tahun 1850 dan 1900 - dan 1,5 derajat Celsius jika memungkinkan.
Rata-rata suhu global pada tahun 2022 adalah 1,15 derajat Celsius di atas rata-rata antara tahun 1850-1900.
"Walaupun membuat saya khawatir, pada tingkat kebijakan kita harus melihat ke negara," kata warga Shanghai bernama Jenny, Senin (29/5/2023).
"Hanya pihak berwenang yang memiliki kemampuan untuk membuat perubahan. Karena apa yang bisa kita lakukan sebagai individu sangat terbatas," ujarnya.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.