Baca Juga: Pemilu Thailand: Pemimpin Militer Kalah, Dua Partai Oposisi Menang Besar
Pita Diskualifikasi Sebagai Anggota Parlemen
Seorang politisi konservatif, Ruangkrai Leekitwattana dari Partai Palang Pracharath, mengklaim Pita secara ilegal punya saham dalam perusahaan media yang kini sudah tidak beroperasi.
Pita telah menjelaskan ia hanya punya saham tersebut sebagai eksekutor dari wasiat almarhum ayahnya.
Meskipun demikian, komisi pemilihan diwajibkan untuk menyelidiki keluhan ini bersamaan dengan keluhan-keluhan lain yang diterimanya menjelang pemilihan pada hari Minggu. Diperkirakan akan memakan waktu hingga dua bulan untuk menyelesaikan penyelidikan.
Jika penyelidikan menyimpulkan Pita bersalah, ia dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai Anggota Parlemen. Belum jelas apakah ada konsekuensi hukum lain yang mungkin dihadapi partai.
Baca Juga: Berani Sekali Pria Ini, Kerjai PM Thailand Tanda Tangan di Buku Death Note
Partai Move Forward Dibubarkan
Politik Thailand dipenuhi dengan contoh-contoh pembubaran partai yang kontroversial. Dua versi sebelumnya dari Partai Pheu Thai, yaitu Partai Thai Rak Thai dan Partai People's Power, dibubarkan karena kecurangan pemilu setelah kemenangan mereka.
Pendahulu MFP, Future Forward Party, dibubarkan tahun 2020 karena pinjaman yang diberikan oleh pemimpinnya kepada partai, yang dianggap oleh pengadilan konstitusi sebagai sumbangan ilegal.
Meskipun saat ini belum ada keluhan spesifik yang dapat menyebabkan pembubaran MFP, pengamat mengatakan hal ini tidak dapat dihindari.
Pembubaran partai diperkirakan akan memicu protes jalanan yang serupa dengan yang terjadi pada tahun 2020 setelah Partai Future Forward dibubarkan.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.