ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erodgan memilih menyerang Amerika Serikat (AS) jelang pemilihan Presiden Turki.
Pada Sabtu (13/5/2023), Erdogan menuduh pihak oposisi sekaligus rivalnya dalam pemilihan bersekutu dengan Presiden AS Joe Biden untuk melengserkannya.
Erdogan harus menjalani pertarungan ketat dalam pemilihan di mana kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu yang menjadi kompetitornya menciptakan persaingan yang ketat.
Pemilihan Presiden Turki akan dilakukan pada hari ini Minggu (14/5).
Baca Juga: Erdogan Jadi Imam Salat di Hagia Sophia pada Malam Sebelum Pemilihan Presiden
Meski begitu, jika tidak ada satu pun di antara mereka yang unggul 50 persen dalam pemilihan, maka voting harus diulang lagi pada 28 Mei.
Pada kampanye Erdogan di Distrik Umraniye, Istanbul, Erdogan menyebut kembali komentar Biden yang dipublikasikan pada Januari 2020, saat kampanye untuk menjadi Presiden AS.
Ketika itu, Biden mengatakan Washington harus mendukung oposisi Erdogan untuk mengalahkannya dalam pemilihan umum.
Hal itu yang kemudian dipakai oleh Biden untuk menuduh adanya konspirasi antara Biden dengan oposisinya.
“Biden memberikan perintah untuk melengserkan Erdogan, saya tahu itu. Semua orang-orang saya tahu mengenai hal itu,” kata Erdogan dikutip dari South China Morning Post.
“Jika itu masalahnya, maka surat suara besok akan memberikan tanggapan kepada Biden juga,” tambahnya.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS pun berekasi atas pernyataan Erdogan.
Ia mengatakan AS merupakan sekutu lama Turki dan akan memperhatikan pemilihan Presiden Turki dari dekat.
Meski begitu, ia menegaskan AS tak akan memilih sisi dalam pemilihan tersebut.
“Ketertarikan kami adalah pada proses demokrasi, yang seharusnya bebas dan adil,” ujarnya.
“Kami percaya bahwa otoritas Turki akan melaksanakan pemilihan sesuai dengan tradisi demokrasi yang panjang, dan membanggakan serta undang-undangnya,” tambahnya.
Erdogan juga mengkritik Kilicdaroglu atas komentarnya yang mengatakan Erdogan mendapat dukungan Rusia.
Baca Juga: Penyanyi Terkenal Sudan Tewas Jadi Korban Perang, Sempat Ungkap Berusaha Sembunyi dari Tembakan
Ia menegaskan Rusia adalah rekan penting bagi Turki.
“Rusia merupakan salah satu sekutu paling penting terkait produk pertanian,” tambahnya.
Selain memilih presiden, pemilihan tersebut juga akan melakukan voting untuk parlemen yang baru.
Persaingan ketat akan terjadi antara Aliansi Rakyat, yang terdiri dari Patai AK (AKP), partai konservatif Erdogan,dan MHP Nasionalis dan lainnya, serta dengan Aliansi Bangsa Kilicdaroglu, yang diberntuk dari enam partai oposisi, termasuk Partai Rakyat Republik Sekuler.
Sumber : South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.