Kompas TV internasional kompas dunia

Pangkalan Udara Jadi Obyek yang Diperebutkan, Evakuasi WNI dari Sudan Harus Tunggu Jadwal

Kompas.tv - 28 April 2023, 08:42 WIB
pangkalan-udara-jadi-obyek-yang-diperebutkan-evakuasi-wni-dari-sudan-harus-tunggu-jadwal
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023) menyebut proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan arus menunggu jadwal. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

TANGERANG, KOMPAS.TV – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono menyebut proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan harus menunggu jadwal.

Menurutnya, dalam peperangan di Sudan, pangkalan udara menjadi salah satu obyek strategis yang harus diperebutkan.

Oleh sebab itu, proses evakuasi WNI dari Sudan harus menunggu jadwal keamanan maupun jadwal negara lain mengevakuasi warga mereka.

“Memang situasi di sana, karena pangkalan udara ini merupakan pangkalan strategis yang biasanya di dalam perang ini menjadi salah satu yang harus diperebutkan, sehingga dalam evakuasi juga harus menunggu jadwal saat itu aman maupun jadwal dari negara-negara lain melakukan evakuasi,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023).

Ia juga menjelaskan, pesawat Boeing 737 milik TNI Angkatan Udara (AU) yang diberangkatkan ke Sudan sudah melakukan dua kali evakuasi.

“Tinggal hari ini, mudah-mudahan situasi aman, dan 115 tadi mudah-mudahan bisa segera terangkut ke Jeddah.”

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, sebanyak 385 warga negara Indonesia (WNI) telah tiba di Indonesia pada hari ini, Jumat (28/4/2023) sekitar pukul 05.46 WIB.

Ratusan WNI tersebut sebelumnya berada di Sudan, dan telah dievakuasi secara estafet menggunakan jalan darat dan laut atau udara.

Baca Juga: 111 WNI Masih di Port Sudan, Rencananya Evakuasi Hari Ini Menggunakan Pesawat TNI AU

Menlu Retno L Marsudi dalam keterangan persnya, menyebut, para WNI tersebut diterbangkan dari Jeddah, Arab Saudi, menggunakan pesawat Garuda GA991, dan mendarat di Jakarta.

“Mereka terdiri dari 248 perempuan, 137 laki-laki, dan di antara mereka terdapat 43 anak-anak. Ini adalah ketibaan tahap pertama ke tanah air WNI yang dievakuasi dari Sudan melalui Jeddah,” tuturnya.

“Mengingat perjalanan evakuasi sangat panjang dan melelahkan, maka setibanya di Jakarta, mereka akan diinapkan sementara di asrama Pondok Gede sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.”

Dalam kesempatan itu, Retno juga menjelaskan bahwa sebanyak 111 warga negara Indonesia (WNI) masih berada di Kota Port Sudan, Sudan, dan rencananya mereka akan diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi, pada hari ini, Jumat (28/4/2023).

Sebanyak 111 WNI tersebut akan diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara.


 

“Saat ini tinggal 111 orang WNI yang masih berada di Kota Port Sudan. Hari ini mereka akan diterbangkan ke Jeddah menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat.

Retno menjelaskan, proses evakuasi WNI dari Sudan menggunakan pola secara estafet, dimulai dengan jalan darat dari Ibu Kota Sudan Khartoum menuju Port Sudan.

Setibanya di Port Sudan, mereka akan dievakuasi menggunakan jalur laut maupun jalur udara menuju Jeddah, Arab Saudi.

“Evakuasi kita kali ini menggunakan pola evakuasi secara estafet, dimulai evakuasi jalan darat dari Khourtum ke Port Sudan,” tuturnya.

“Kemudian dari Port Sudan ke Jedddah, baik via laut maupun via udara, dan selanjutnya dipulangkan secara bertahap ke Indoneisa.”

Menurutnya, pemerintah menggunakan pola evakuasi tersebut karena situasi lapangan di Sudan yang sangat dinamis.

Baca Juga: 385 WNI asal Sudan Tiba di Jakarta Pagi Tadi, Evakuasi Lanjutan akan Dilakukan 29 dan 30 April

“Pola evakuasi ini kita jalankan untuk merespons situasi lapangan yang sangat dinamis dan dengan tujuan untuk dengan segera mengeluarkan warga negara Indonesia dari wilayah konflik yang berbahaya.”

“Alhamdulillah pola ini berjalan dengan ancar, dan kita bahkan sempat membawa, membantu warga negara asing dalam evakuasi kita,” katanya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x