KHERSON, KOMPAS.TV - Jurnalis Ukraina yang bekerja untuk media Italia, La Republicca tewas ditembak oleh sniper Rusia.
Jurnalis Ukraina, Bogdan Bitik, bekerja dengan reporter Italia, Corrado Zunino, yang terluka, ketika mereka disergap oleh sniper Rusia di wilayah Kherson.
Dikutip dari BBC, Kamis (27/4/2023), La Repubblica mengungkapkan bahwa keduanya menggunakan rompi antipeluru yang bertuliskan "pers".
Kedua jurnalis itu menjadi target serangan di dekat jembatan Antonivskyi di seberang sungai Dnipro, dekat Kherson yang dikuasai Ukraina, yang terletak di tepi barat Sungai.
Baca Juga: Gencatan Senjata 72 Jam di Sudan Tak Lancar, Pertempuran Masih Terjadi
Pasukan Rusia menghancurkan jembatan ketika mereka mundur ke seberang sungai dari kota pada November.
Pasukan Ukraina sekarang dilaporkan menyiapkan posisi di tepi timur di dekatnya.
Zunino mengatakan bahwa mereka telah melewati tiga pos pemeriksaan dan militer Ukraina telah mengizinkan mereka lewat tanpa masalah.
Ia kemudian mendengar suara mendesis, dan melihat rekannya sudah tak bernyawa di lapangan.
“Kami ditembak. Saya melihat Bogdan di tanah, ia tak bergerak,” ujarnya.
“Saya merangkak hingga keluar dari jalur tembakan. Saya berlari hingga melewati mobil warga sipil. Saya dilumuri darah. Saya mencoba memanggil Bogdan beberapa kali, dan ia tak menjawab,” tambahnya.
Zunino saat ini dirawat di rumah sakit di Kherson.
La Repubblica kemudian menuliskan bahwa Bitik sayangnya tak selamat.
Mereka menambagkan bahwa Bitik meninggalkan seorang istri dan putra.
“Ia merupakan reman terbaik saya, rasa sakitnya tak terhingga,” ujar Zunino.
Pihak La Repubblica mengungkapkan sulit untuk bagi mereka untuk mengambil kembali jasad Bitik karena sniper Rusia.
Baca Juga: Lengkap, Inilah 12 Poin Usulan Perdamaian China untuk Penyelesaian Politik Konflik Rusia Ukraina
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengungkapkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
“Orang Rusia tak peduli apakah Anda orang Rusia, Italia atau Ukraina, mereka hanya akan menembak,” katanya,
Moskow sendiri tak segera berkomentar terkait kasus ini.
Sebelum kematian Bitik, Reporter Tanpa Batas (RSF), mengatakan delapan jurnalis telah terbunuh dan 19 terluka sejak Rusia melakukan serangan berskala penuh ke Ukraina tahun lalu.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.