Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Bunuh Dalang Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul 2021 yang Tewaskan 13 Marinir AS

Kompas.tv - 26 April 2023, 13:11 WIB
taliban-bunuh-dalang-ledakan-bom-bunuh-diri-di-bandara-kabul-2021-yang-tewaskan-13-marinir-as
Marinir perempuan AS menggendong bayi di Bandara Kabul beberapa hari sebelum bom bunuh diri ISIS-Khorasan menewaskan belasan tentara AS dan lebih dari 100 warga sipil. Serangan darat Taliban membunuh militan ISIS yang memimpin serangan bom bunuh diri Agustus 2021 di bandara Kabul, tewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanista. (Sumber: Isaiah CAMPBELL US Central Command Public Affairs/France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Hoover adalah salah satu dari 12 keluarga Gold Star yang tetap menjaga komunikasi sejak serangan bom, saling mendukung dan berbagi informasi melalui obrolan pesan. Obrolan tersebut dibuat oleh Cheryl Rex, ibu dari Marinir Lance Cpl. Dylan Merola, yang tewas dalam ledakan tersebut.

Rex, yang telah menjadi kritikus vokal terhadap penanganan pemerintahan Biden dalam penarikan pasukan, mengatakan bahwa mereka diberitahu tentang pembunuhan itu melalui grup obrolan tersebut pada Senin malam yang ditunggu-tunggu konfirmasi resmi dari pejabat militer AS.

Para anggota militer yang gugur termasuk di antara mereka yang memeriksa ribuan warga Afghanistan yang pada 26 Agustus 2021 berusaha untuk naik ke salah satu penerbangan yang penuh sesak meninggalkan negara setelah pengambilalihan kejam oleh Taliban. Pemandangan keputusasaan tersebut dengan cepat berubah menjadi mengerikan ketika seorang pengebom bunuh diri menyerang. Kelompok ISIS-Khorasan mengaku bertanggung jawab.

Ledakan di Gerbang Abbey terjadi beberapa jam setelah pejabat Barat memperingatkan tentang serangan besar, mengimbau orang untuk meninggalkan bandara. Namun, nasihat tersebut sebagian besar diabaikan oleh warga Afghanistan yang putus asa untuk melarikan diri dari negara tersebut dalam beberapa hari terakhir evakuasi yang dipimpin oleh Amerika sebelum secara resmi mengakhiri kehadiran AS selama 20 tahun di sana.

Baca Juga: Ambil Alih Bandara Kabul, Taliban Gelar Parade Pasukan Badri 313


Cabang Afghanistan dari ISIS, yang disebut ISIS-Khorasan, memiliki hingga 4.000 anggota dan merupakan musuh pahit dan ancaman militer utama bagi Taliban. Kelompok tersebut terus melakukan serangan di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban, terutama terhadap kelompok minoritas di negara tersebut.

Setelah pemerintahan Trump mencapai kesepakatan dengan Taliban pada 2020 untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan dan pemerintahan Biden melanjutkan kesepakatan itu pada 2021, harapan di Washington adalah bahwa keinginan Taliban untuk pengakuan internasional dan bantuan bagi penduduk yang miskin di negara itu mungkin akan memoderasi perilaku mereka.

Namun, hubungan antara AS dan Taliban semakin memburuk sejak mereka memberlakukan langkah-langkah baru yang keras yang melarang perempuan sekolah dan mengesampingkan perempuan dari bekerja untuk lembaga bantuan dan kesehatan internasional.

Keputusan AS untuk menarik semua pasukan mempercepat runtuhnya pemerintah dan militer Afghanistan, yang telah didukung oleh AS selama hampir dua dekade, dan kembalinya Taliban berkuasa.

Pasca kejadian itu, Presiden Joe Biden memerintahkan dilakukannya tinjauan menyeluruh yang memeriksa "setiap aspek dari atas hingga bawah" dan hasilnya dirilis awal bulan ini.

Pemerintahan Biden dalam versi yang dirilis secara publik dari tinjauan tersebut sebagian besar menyalahkan Presiden Donald Trump atas penarikan mundur yang mematikan dan kacau pada tahun 2021, yang ditandai dengan serangan bom bunuh diri di Abbey Gate.

Baca Juga: ISIS-K Klaim Serangan Bom di Afghanistan yang Targetkan Taliban

Kelompok Negara Islam IS Khorasan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Bandara Kabul yang tewaskan setidaknya 170 warga sipil, 13 marinir AS dan membuat ratusan orang luka berat (Sumber: Homeland Security Today)

Kabar pembunuhan tersebut datang pada hari yang sama ketika Biden secara resmi mengumumkan niatnya untuk kembali maju dalam pemilihan presiden, mengingatkan kembali salah satu bab terberat dari masa pemerintahannya.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x