Saat itu, bos agensi perjalanan itu meyakini adanya kesalahan dan polisi itu membawa tasnya sebagai barang bukti.
Tapi apa yang diyakini ternyata salah. Pasalnya, setelah ke kantor polisi untuk melaporkan tas yang hilang, pemilik usaha diberitahu operator bahwa catatan prodesur yang diberikan petugas tak menyebutkan tas berisi uang.
Saat itulah staf agensi perjalanan meyakini bahwa polisi yang datang setelah perampok adalah untuk meneruskan pekerjaan para penjahat itu.
Setelah memperhatikan rekaman CCTV, kejaksaan memerintahkan penangkapan ketiga polisi dan mengadili mereka.
Kamera CCTV juga memperlihatkan ketiga polisi menggunakan tangga dari lantai ketujuh kantor perjalanan meski ada lift.
Penyelidik kemudian berksimpulan ketiganya menyadari kamera keamanan di lift, dan memilih menghindarinya.
Namun, mereka tak memperhitungkan kamrea yang ada di lobi.
Baca Juga: Putra Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov Gabung Tentara Bayaran Rusia Wagner untuk Perang di Ukraina
“Mereka melihat adanya kamera di lift dan karena alasan itu, mereka memilih menghindarinya,” ujar sumber yang terlibat dalam investigasi.
“Tetapi mereka tak memperhitungkan (kamera CCTV) yang ada di koridor,” tambahnya.
Ketiganya ditahan pada pekan ini dan tas hitam yang penuh uang itu kemudian ditemukan di rumah salah satu di antara mereka.
Dua dari ketiga petugas itu membantah terlibat dalam aksi itu, mengeklaim bahwa mereka tak menyadari rekan mereka adalah penjahat.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.