"Ini adalah peristiwa yang berorientasi pada Palestina," katanya, menambahkan kelompok militan Hamas atau Jihad Islam bisa terlibat.
Namun, ia mengatakan tentara percaya Hezbollah dan pemerintah Lebanon mengetahui apa yang terjadi dan juga bertanggung jawab. Ia menolak untuk mengatakan bagaimana Israel akan merespons, mengatakan ada berbagai macam skenario.
Sebelumnya pada Kamis dan Rabu malam, militan Palestina di Jalur Gaza menembakkan beberapa roket ke Israel untuk memprotes polisi Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa di pusat Kota Tua Yerusalem dengan gas air mata dan granat kejut.
Sejumlah militan Palestina di Jalur Gaza menembakkan beberapa roket ke Israel pada Rabu malam dan Kamis pagi sebagai bentuk protes atas penggerebekan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dengan menggunakan gas air mata dan granat kejut.
Baca Juga: Pasukan Israel Serbu Masjid Al-Aqsa Yerusalem Saat Subuh, Puluhan Umat Muslim Palestina Luka Parah
Pada Kamis, Hezbollah mengutuk tindakan Israel di Masjid Al-Aqsa, menyebutnya sebagai "pelanggaran yang mencolok."
Tempat suci itu, yang merupakan situs suci ketiga dalam agama Islam, terletak di puncak bukit yang dihormati oleh umat Yahudi sebagai Bukit Bait Suci, situs paling suci dalam agama Yahudi.
Tidak ada faksi di Lebanon yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian peluru roket tersebut, yang memicu sirene serangan udara di seluruh wilayah utara negara itu.
Seorang pejabat keamanan Lebanon, yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara dengan media, mengatakan pasukan keamanan Lebanon percaya roket diluncurkan oleh kelompok militan Palestina yang berbasis di Lebanon, bukan oleh militan Hezbollah. Pejabat tersebut mengatakan tidak ada korban jiwa di pihak Lebanon.
Seorang juru bicara Hezbollah tidak merespons permintaan untuk berkomentar. Baik Israel maupun Hezbollah telah menghindari konflik total sejak perang 34 hari pada tahun 2006 berakhir dengan hasil imbang.
Tegangan telah mereda di sepanjang perbatasan Lebanon karena Israel tampaknya meningkatkan perang bayangan terhadap target yang terkait dengan Iran di Suriah, sekutu dekat Iran lainnya, musuh bebuyutan Israel di wilayah tersebut.
Serangan udara Israel yang diduga terjadi di Suriah dalam beberapa minggu terakhir telah membunuh dua penasihat militer Iran dan sementara waktu membuat dua bandara terbesar negara tersebut berhenti beroperasi.
Hecht mengatakan bahwa peluru roket hari Kamis tidak diyakini terkait dengan peristiwa di Suriah.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.