PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara mengancam Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan bahwa perang nuklir sudah di depan mata.
Ancaman itu dikeluarkan menanggapi latihan militer gabungan yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan.
Rezim Kim Jong-un juga berjanji akan merespons latihan gabungan itu dengan aksi penyerangan.
Baca Juga: Loyalitas Polandia kepada Ukraina, Janji Kirim Lebih Banyak Jet Tempur dan Dukung Kiev Gabung NATO
Sebuah komentar yang dipublikasikan Kantor Berita Korea Utara, Kamis (6/4/2023), mengkritik berlanjutnya latihan yang dianggap sebagai latihan berkelanjutan sebagai pemicu untuk mendorong situasi di Semenanjung Korea ke titik ledakan.
Dikutip dari Al-Jazeera, KCNA mengungkapkan komentar tersebut dikeluarkan oleh seorang analis keamanan internasional bernama Choe Ju-hyon.
“Histeria konfrontasi militer yang sembrono dari AS dan para pengikutnya terhadap DPRK mendorong situasi di Semenanjung Korea ke bencana yang tak dapat diubah ke ambang perang nuklir,” katanya.
DPRK medupakan singkatan dari Republik Demokrasi Rakyat Korea, nama resmi dari Korea Utara.
Baca Juga: Pakar Korea Utara: Kim Jong-Un Cuci Otak Putrinya dengan Indoktrinasi
“Kini komunitas internasional dengan suara bulat berharap awan gelap perang nuklir yang menggantung di Semenanjung Korea akan disingkirkan sedini mungkin,” tambahnya.
Pasukan AS dan Korea Selatan telah melakukan serangkaian latihan musim semi tahunan sejak Maret, termasuk latihan udara dan laut yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir AS serta pengebom B-1B dan B-52, serta pendaratan amfibi skala besar pertama mereka dalam lima tahun.
Pada Rabu (5/4/2023), B52 dikerahkan untuk penggunaan pertama mereka di semenanjung dalam sebulan terakhir.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.