Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 265
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 265
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 265
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Ketegangan meningkat sejak pemerintah baru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berhalauan sayap kanan jauh dilantik akhir tahun lalu.
Pemerintahan Netanyahu didominasi kelompok garis keras agama dan ultranasionalis Yahudi, dan tumpang tindihnya hari raya Yahudi dan Muslim, ketika puluhan ribu jemaah menuju ke Yerusalem yang diperebutkan, menimbulkan ketakutan akan kekerasan.
Kepolisian Israel diawasi oleh Itamar Ben-Gvir, seorang ultranasionalis dengan sejarah retorika kekerasan terhadap Palestina.
Di Gaza, Hamas mengumandangkan panggilan untuk protes besar-besaran dan warga langsung berkumpul di jalan-jalan, dengan seruan menuju perbatasan Gaza-Israel yang sangat dijaga untuk demonstrasi.
Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam juga memanggil penduduk Palestina di Yerusalem, Tepi Barat, dan Israel pergi dan berkumpul di sekitar Masjid Al-Aqsa untuk menghadapi pasukan Israel.
Di Tepi Barat yang diduduki, kepemimpinan Palestina mengutuk serangan terhadap umat Islam yang sedang beribadah di dalam Masjid Al-Aqsa. Jubir Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, memperingatkan Israel tindakan tersebut "melampaui semua garis merah dan akan menyebabkan ledakan besar."
Pemerintah Yordania, yang bertugas sebagai pengawas masjid, mengutuk serangan Israel "dengan cara yang paling kuat."
Kementerian Luar Negeri memperingatkan "tentang konsekuensi eskalasi yang berbahaya ini dan menuntut Israel bertanggung jawab atas keselamatan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi."
Saat kekejian terjadi di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, militer Israel melaporkan adanya pertempuran di sebuah kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Pasukan Israel Tembak Mati Dua Orang Palestina, Kekerasan di Tepi Barat Tak Kunjung Mereda
Militer mengatakan warga Beit Umar, dekat kota Hebron yang rawan, membakar ban, melempar batu dan bahan peledak ke arah tentara pendudukan Israel. Militer mengatakan seorang prajurit ditembak oleh pelaku bersenjata yang berhasil kabur.
Sebelumnya pada hari Selasa, polisi mengatakan seorang tersangka Palestina menikam dua warga Israel di dekat sebuah pangkalan militer selatan Tel Aviv, dalam insiden terbaru dari serangkaian kekerasan selama setahun yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Layanan paramedis Magen David Adom mengatakan tim pertama menangani dua orang pria yang mengalami luka tusuk serius dan ringan dalam insiden di sebuah jalan raya dekat pangkalan militer Tzrifin. Kedua korban dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk pengobatan.
Media Israel mengidentifikasi kedua korban sebagai prajurit.
Polisi mengatakan warga sipil di tempat kejadian menangkap tersangka penyerang, yang kemudian dibawa ke tahanan polisi untuk dimintai keterangan.
Kekerasan antara Israel dan Palestina meningkat dalam setahun terakhir, di mana militer Israel hampir setiap malam melakukan penggerebekan di kota, desa, dan kamp Palestina dan sebagai balasannya, Palestina melakukan serangan balik terhadap warga Israel.
Menurut hitungan Associated Press, setidaknya 88 orang Palestina tewas akibat tembakan Israel tahun ini. Sementara itu, serangan Palestina terhadap Israel telah menewaskan 15 orang dalam periode yang sama.
Israel berkilah sebagian besar Palestina yang tewas adalah militan. Namun, pemuda yang melempar batu dan warga yang tidak terlibat dalam kekerasan juga menjadi korban. Semua kecuali satu dari warga Israel yang tewas adalah warga sipil.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.