NEW YORK, KOMPAS.TV – Ketika perang masih berkecamuk di Ukraina, peristiwa mengejutkan datang dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kini Rusia mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB. Duta Besar Ukraina untuk PBB menyatakan Ukraina akan menjauh dari lembaga tersebut untuk sementara waktu.
Dewan Keamanan PBB memiliki 15 anggota dan setiap anggota memiliki satu suara. Di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, semua negara anggota wajib mematuhi keputusan Dewan. Setiap anggota bergiliran menjadi ketua dan digilir setiap bulan sesuai abjad, sesuai bahasa Inggris.
Seperti dikutip dari Euro News, terakhir kali Rusia memegang kursi kepresidenan adalah Februari tahun lalu. Ironisnya, di bulan yang sama, Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke negara tetangganya Ukraina.
Pada tanggal 23 Februari, hampir satu tahun sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, Majelis Umum PBB menuntut penarikan segera Rusia dari negara itu, yang sejalan dengan Piagam PBB.
Pada sesi khusus darurat kesebelas yang dilanjutkan, badan dunia mengadopsi resolusi baru yang menyerukan diakhirinya perang.
Baca Juga: Ledakan Bom di St. Petersburg, Blogger Militer Rusia Pendukung Perang di Ukraina Tewas
Hasilnya adalah 141 Negara Anggota mendukung dan tujuh negara menentang. Negara-negara yang menentang adalah Belarusia, Republik Demokratik Rakyat Korea, Eritrea, Mali, Nikaragua, Rusia, dan Suriah. Selain itu ada 32 negara yang abstain, di antaranya adalah China, India, dan Pakistan.
Rusia berencana untuk mengadakan pertemuan informal Dewan Keamanan PBB pada awal April tentang apa yang mereka sebut sebagai "situasi sebenarnya" tentang anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia.
Masalah ini mendapat sorotan setelah surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional untuk Vladimir Putin untuk kejahatan perang dikeluarkan karena terkait dengan dugaan penculikan anak-anak tersebut.
Ukraina yang hingga kini masih dalam invasi Rusia kecewa akan kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB.
“Mulai 1 April, mereka membawa tingkat absurditas ke tingkat yang baru,” kata Sergiy Kyslytsya, Duta Besar Ukraina untuk PBB.
Baca Juga: Rusia Janji Berlaku Jujur sebagai Presiden DK PBB: Seperti yang Kami Lakukan pada Februari 2022
“Dewan keamanan tidak dapat bergerak dan tidak mampu menangani tanggung jawab utama mereka, yaitu pencegahan konflik dan kemudian menangani konflik,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.
Duta Besar mengatakan Ukraina akan menjauh dari dewan keamanan pada bulan April kecuali dalam kasus "masalah kepentingan keamanan nasional yang kritis". Ukraina saat ini bukan anggota Dewan Keamanan PBB, meskipun sering dipanggil untuk berbicara tentang isu-isu yang berkaitan dengan perang.
Sumber : Euro News, The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.