“Ini akan membuka jalan baru yang selama ini banyak kita cari,” kata Anand.
"Jika Anda dapat mengekstraksi air dan memekatkannya dalam jumlah yang signifikan, terserah Anda bagaimana menggunakannya."
Petunjuk bahwa bulan mungkin bukan gurun yang sepenuhnya gersang, muncul dari misi sebelumnya. Pada 1990-an, pengorbit Clementine NASA menemukan bukti adanya air beku di dalam kawah curam di dekat kutub bulan. Pada tahun 2009, pesawat luar angkasa Chandrayaan-1 India melihat apa yang tampak seperti lapisan tipis air yang terikat di lapisan permukaan debu bulan.
Penelitian terbaru, yang dipublikasikan di Nature Geoscience, menunjuk pada manik-manik kaca halus sebagai sumber air permukaan tersebut. Tidak seperti air beku yang bersembunyi di kawah yang teduh secara permanen, ini seharusnya jauh lebih mudah diekstraksi oleh manusia atau robot yang bekerja di bulan.
Baca Juga: Mengintip Orel, Wahana Antariksa Rusia, Bisa Tekan Biaya Perjalanan ke Bulan Lebih Murah dari AS
"Ini tidak seperti menggoncang-goncang manik-manik kaca tersebut lalu airnya keluar, tapi ada buktinya bila suhu bahan ini di atas 100 derajat celsius akan mulai keluar dan bisa dipanen,” kata Anand.
Air tampaknya terbentuk ketika partikel berenergi tinggi yang mengalir dari matahari, yang disebut solar wind menghempas tetesan cair. Solar wind mengandung inti hidrogen, yang bergabung dengan oksigen dalam tetesan menghasilkan air atau ion hidroksil. Air kemudian terkunci di manik-manik, tetapi dapat dilepaskan dengan memanaskannya.
Tes lebih lanjut pada bahan menunjukkan air berdifusi masuk dan keluar dari manik-manik dalam jangka waktu beberapa tahun, mengkonfirmasikan siklus air aktif di bulan.
Menurut Prof Sen Hu, salah satu penulis senior studi di Chinese Academy of Sciences di Beijing, gelas tumbuk semacam itu dapat menyimpan dan melepaskan air pada batuan tanpa udara lainnya di tata surya.
“Pekerjaan ini menambah konsensus yang berkembang bahwa bulan lebih kaya air daripada yang diperkirakan sebelumnya,” kata Ian Crawford, profesor ilmu planet dan astrobiologi di Birkbeck, University of London.
“Reservoir air bulan tambahan ini dapat membuktikan sumber daya yang berguna di daerah yang jauh dari dugaan endapan es kutub, tetapi kita tidak boleh melebih-lebihkan jumlah air yang ada, yaitu paling banyak 130 ml per meter kubik tanah bulan.”
Sumber : Guardian/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.