“Ia memberikan saya peta pada 1989, disertai dengan beberapa instruksi, dan ia menggambarnya dari ingatan 50 tahun setelah ia pergi.”
Jan mengatakan pada kata-kata terakhir, sang ayah menginstruksikan dirinya harus menemukan perak dan senjata berburunya.
“Saat saya membacanya, itu seperti sebuah arah, dan saya merasa emosional bisa memenuhi mimpinya,” tutur Jan.
Gustaw yang tinggal di Afrika Selatan setelah berperang dengan sekutu di Perang Dunia II, meninggal pada 1991.
Jan pun melakukan pencarian pada 2019 ke rumah keluarga di dekat Lviv, dan mengatakan bahwa pencarian tersebut seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
“Pada peta yang ia gambarkan, tempat di rumah besar yang asli, telah dihancurkan oleh Rusia, tetapi kami menemukan fondasinya,” ujar Jan.
Akhirnya setelah melakukan pencarian, Jan menemukan perak harta karun peninggalan keluarganya.
Baca Juga: Perusahaan Ini Suruh Pelamar Kerja Pakai Topeng, Agar Tampangnya Tak Jadi Penilaian
“Salah satu yang kami angkat adalah kotak perhiasan dan di dalamnya ada beberapa pernak-pernik,” ujarnya.
Selain itu ada beberapa sendok pembaptisan yang diukir dengan nama ayahnya, dan banyak artefak bertuliskan inisial neneknya yang meninggal karena Flu Spanyol pada 1918.
Jan pun diberitahu bahwa harta karun keluarganya tersebut bernilai ribuan dolar.
Tetapi baginya, harta itu tak ternilai harganya, dan ia berharap bisa memamerkan harta karun tersebut suatu hari nanti di Ivano-Frankivsk, kota terdekat dengan perkebunan lama keluarganya.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.