"Republik Islam Iran memiliki hak yang sah dan melekat untuk mempertahankan keamanan nasionalnya dan menanggapi dengan tegas setiap ancaman atau tindakan salah oleh rezim Israel, di mana pun dan kapan pun dianggap perlu," bunyi surat itu.
Pejabat Israel jarang mengakui operasi yang dilakukan oleh unit militer rahasia negara atau badan intelijen Mossad. Namun, Benjamin Netanyahu, yang baru-baru ini kembali menjadi Perdana Menteri Israel, telah lama menganggap Iran sebagai ancaman terbesar bagi bangsanya.
Baca Juga: Serangan Rudal Israel Lumpuhkan Bandara Damaskus Suriah, 2 Tentara Meninggal
Surat Iravani secara terpisah mengeluh tentang Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Ukraina Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mencuit setelah serangan pesawat tak berawak itu.
"Malam ledakan di Iran. Ukraina telah memperingatkan Anda," demikian cuitnya.
Iran memasok Rusia dengan drone pembawa bom yang digunakan Moskow untuk menargetkan pembangkit listrik dan situs sipil di Ukraina dalam perangnya di negara itu.
Sementara itu pada Kamis (2/2), kepala program nuklir sipil Iran membantah komentar Badan Energi Atom Internasional atas operasi pengayaan uranium Iran di Fordo. Fasilitas itu berada di bawah gunung dekat kota suci Syiah Qom, sekitar 90 kilometer (55 mil) barat daya Teheran, dan telah lama menjadi kekhawatiran Barat. Fasilitas itu awalnya dibangun secara rahasia, dengan kemungkinan kemampuan untuk menahan serangan udara.
Pengawas nuklir PBB, IAEA, pada Rabu mengatakan inspekturnya melakukan kunjungan mendadak ke fasilitas bawah tanah dan menemukan dua kaskade sentrifugal IR-6 canggih “saling berhubungan dengan cara yang secara substansial berbeda dari mode operasi yang dinyatakan oleh Iran kepada badan tersebut pada November tahun lalu."
IAEA tidak merinci apa artinya itu, meskipun agensi tersebut menggambarkannya sebagai “perubahan substansial”. Kaskade itu sekarang memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen — langkah teknis singkat dari tingkat tingkat senjata 90 persen.
Menanggapi IAEA, Mohammad Eslami dari Organisasi Energi Atom Iran mengeklaim inspektur itu salah dan mengklarifikasi ucapan mereka kepada pengawas.
“Dalam kunjungan untuk menginspeksi apa yang dilakukan di Fordo, (inspektur) memiliki kesan yang tidak benar dan mereka langsung melaporkannya ke IAEA secara tertulis,” klaim Eslami.
“Kami mengirim perwakilan pengamanan senior kami bersama dengan inspektur yang sama ke Fordo lagi, dan mereka menyadari bahwa pemahaman mereka tidak benar.”
Sementara itu, pada Kamis (2/2), IAEA menyebut pihaknya mendukung penilaian sebelumnya.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.