PESHAWAR, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri di sebuah masjid di Pakistan naik menjadi 100 orang, Rabu (1/2/2023).
Ledakan bom pada Senin (30/1/2023) pagi waktu setempat juga menyebabkan sedikitnya 225 orang terluka. Pasalnya, kondisi masjid saat itu dipenuhi lebih dari 300 jemaah yang sedang beribadah.
Pihak berwenang Pakistan menyebut peristiwa bom bunuh diri di masjid tersebut sebagai salah satu serangan militan paling mematikan dalam beberapa tahun.
Juru bicara rumah sakit pemerintah di Peshawar, Mohammad Asim, menyebut jumlah korban tewas bertambah karena ada lebih banyak mayat ditemukan dan sejumlah korban kritis meninggal dunia.
Asim juga menerangkan, sebagian besar korban meninggal dunia adalah anggota polisi.
Sebelumnya, salah satu petugas polisi Zafar Khan menjelaskan bahwa atap masjid ambruk akibat ledakan bom di Pakistan tersebut dan menimpa ratusan jemaah yang sedang beribadah di dalamnya.
Melalui pidatonya, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Mohammad Asif menuduh Taliban Pakistan, yang dikenal dengan singkatan TTP, melakukan serangan itu.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Bom Bunuh Diri Taliban Lokal atas Masjid di Pakistan yang Tewaskan Hampir 100 Orang
Kini, polisi kontra-terorisme Pakistan sedang menyelidiki cara pelaku bisa lolos dari pemeriksaan keamanan, hingga masuk ke masjid yang terletak di dalam kompleks polisi yang sangat aman di Kota Peshawar itu.
Sebab, masjid itu berada di kompleks markas polisi yang disebut Garis Polisi di distrik Peshawar.
Lokasi itu memiliki tingkat keamanan ketat karena terdapat gedung-gedung pemerintah.
“Ya, itu adalah gangguan keamanan,” kata Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang beribukota di Peshawar, Ghulam Ali, dilansir dari The Associated Press, Rabu (1/2/2023).
Di sisi lain, mantan sekretaris dalam negeri yang pernah berbasis di Peshawar, Akhtar Ali Shah, menyebut bahwa ledakan bom bunuh diri tersebut bukan gangguan keamanan, melainkan pelanggaran keamanan.
"Ini bukan gangguan keamanan, ini pelanggaran keamanan," katanya.
Sebab, menurut dia, di setiap titik masuk area tersebut ada banyak lapisan keamanan yang harus dilewati seseorang dengan pemeriksaan identitas.
Baca Juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Jadi 88 Orang, Mayoritas Polisi
Menurut Akhtar, pelaku pengeboman merupakan kelompok yang terorganisasi serta mendapat bantuan orang dalam.
“Itu adalah hasil kerja kelompok yang terorganisasi dengan baik,” ujarnya.
Ia menilai, kelompok yang melakukan pengeboman di masjid Pakistan itu mendapatkan akses orang dalam sehingga bisa masuk ke area tersebut, baik untuk pengintaian, maupun menanam bahan peledak sebelumnya.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.