Kecelakaan itu adalah yang terbaru dari serangkaian kecelakaan penerbangan yang melibatkan armada udara militer India.
Lima tentara tewas Oktober lalu ketika helikopter mereka jatuh di negara bagian Arunachal Pradesh, dekat perbatasan militer dan sengketa negara itu dengan China.
Insiden itu merupakan kecelakaan helikopter militer kedua di negara bagian bulan itu, terjadi beberapa minggu setelah helikopter Cheetah jatuh di dekat kota Tawang, menewaskan pilotnya.
Panglima militer India Jenderal Bipin Rawat, termasuk di antara 13 orang yang tewas ketika helikopter Mi-17 buatan Rusia miliknya jatuh saat membawanya ke pangkalan angkatan udara pada Desember 2021.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi sedang bergulat dengan tugas mendesak merombak angkatan bersenjata India yang sudah ketinggalan zaman.
Jajaran militer India mencemaskan peningkatan dan mengerasnya sikap China di sepanjang perbatasan Himalaya yang luas, yang pada 2019 memicu pembekuan hubungan diplomatik setelah konfrontasi mematikan di ketinggian antara pasukan kedua negara.
India meluncurkan kapal induk buatan lokal pertamanya tahun lalu sebagai bagian dari upaya pemerintah India membangun industri pertahanan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada Rusia, yang secara historis merupakan pemasok senjata terpentingnya.
Upaya untuk mereformasi perekrutan militer untuk memangkas gaji pertahanan India yang membengkak terhenti tahun lalu setelah reaksi keras dari calon tentara, yang membakar gerbong kereta dan bentrok dengan polisi dalam protes sengit.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.