Baca Juga: Amerika Serikat Akan Mengeksekusi Mati Seorang Transgender untuk Pertama Kalinya
Bagi Fischer, metode penguburan alternatif dan hijau ini sejalan dengan filosofisnya tentang kehidupan: hidup dengan cara yang sadar lingkungan.
Prosesnya begini, tubuh almarhum ditempatkan ke dalam wadah yang dapat digunakan kembali, bersama bahan tanaman, seperti serpihan kayu, alfalfa dan jerami.
Campuran organik menciptakan habitat yang sempurna bagi mikroba alami untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cepat dan efisien, memecah tubuh dalam waktu sekitar satu bulan.
Hasil akhirnya adalah tumpukan kubik tanah padat nutrisi, setara dengan sekitar 36 kantong tanah, yang dapat digunakan untuk menanam pohon atau memperkaya lahan konservasi, hutan, bahkan kebun.
Baca Juga: Kecelakaan Aneh Tewaskan Dua Orang di India saat Pesta Malam Tahun Baru
Mengingat daerah perkotaan seperti New York memiliki lahan terbatas, ide ini dapat dilihat sebagai alternatif pemakaman yang cukup menarik.
Michelle Menter, manajer di Greensprings Natural Cemetery Preserve, sebuah pemakaman di pusat kota New York, mengatakan fasilitas itu akan "sangat mempertimbangkan" metode alternatif.
"Ini pasti lebih sesuai dengan apa yang kami lakukan," kata Menter.
Pemakaman cagar alam seluas 130 acre (52 hektar), yang terletak di antara lahan hutan lindung, menawarkan pemakaman hijau alami.
Itu terjadi ketika mayat dapat ditempatkan dalam wadah yang dapat terurai secara hayati dan ke dalam kuburan, sehingga dapat terurai sepenuhnya.
Sumber : AP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.