KIEV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina meminta masyarakat bersiap-siap menghadapi musim dingin kejam tanpa listrik, air bersih, atau pemanas di tengah cuaca yang membekukan. Pernyataan tersebut terkait gempuran serangan jarak jauh Rusia yang merusak infrastruktur-infrastruktur energi Ukraina belakangan ini.
Wali Kota Kiev Vitali Klitschko menyebut pihak berwenang telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kebutuhan vital selama musim dingin. Namun, serangan Rusia disebutnya berpeluang terus menggempur infrastruktur yang dibutuhkan warga.
"Kami melakukan apa pun untuk menghindari ini. Namun, mari jujur, musuh kita melakukan apa pun agar kota ini (Kiev) tanpa panas, tanpa listrik, tanpa pasokan air. Secara umum, agar kita semua mati," kata Klitschko dikutip Associated Press, Minggu (6/11/2022).
"Dan masa depan negara kita serta masa depan kita semua tergantung bagaimana kita bersiap menghadapi berbagai situasi," sambung bekas petinju tersebut.
Baca Juga: Kabar Mundurnya Rusia dari Kherson Dicurigai sebagai Tipuan untuk Jebak Pasukan Ukraina
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melaporkan bahwa, per Minggu (6/11), terdapat 4,5 juta warga Ukraina tanpa akses listrik.
Zelenskyy pun meminta bangsa Ukraina menanggung kesulitan dan "melalui musim dingin ini dan bangkit lebih kuat pada musim gugur dibanding sekarang."
Pasukan Rusia sendiri menggempur infrastruktur energi Ukraina sebulan belakangan. Gelombang serangan jarak jauh ini dikirimkan di tengah serangan balik Ukraina ke kawasan timur laut dan selatan.
Serangan jarak jauh Rusia menyebabkan kekurangan pasokan listrik dan pemadaman bergilir di seantero negeri. Pemadaman bergilir dilaporkan terjadi di antarnya di Kiev, Chernihiv, Cherkasy, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv, dan Poltava.
Jelang musim dingin, pemerintah Kiev pun berencana memasang sekitar 1.000 titik pemanas. Namun, belum jelas apakah fasilitas itu akan dapat memenuhi kebutuhan sekitar tiga juta warga ibu kota.
Baca Juga: Rusia Disebut Ancam Israel jika Berani Kirim Senjata ke Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.