Kompas TV internasional kompas dunia

Kesaksian WNI Korban Hallowen Itaewon: Pertama Kali Saya Lihat Seperti Ini, Sangat Mencekam

Kompas.tv - 1 November 2022, 18:36 WIB
kesaksian-wni-korban-hallowen-itaewon-pertama-kali-saya-lihat-seperti-ini-sangat-mencekam
Beta Bayu Santika, salah satu WNI korban Hallowen Itaewon, membagikan ceritanya di program Kompas Petang, Selasa (1/11/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Beta Bayu Santika, salah satu WNI korban Hallowen Itaewon, membagikan kesaksian terkait tragedi itu di program Kompas Petang, Selasa (1/11/2022).

"Kita sebenarnya ada beberapa orang dari Indonesia, mau ke sana. Memang festival Hallowen di Itaewon bukan cuma terkenal di Korea, melainkan di seluruh dunia," kata Bayu pada KOMPAS TV.

"Sekitar sembilan orang, dan itu campur, ada mahasiswa, ada yang sudah kerja, ada turis dari Indonesia, semuanya dari indonesia," Bayu merinci.

Ia menyebut situasi di lokasi saat itu memang penuh lautan manusia. Pasalnya, sudah dua tahun Hallowen tak dirayakan akibat pandemi.

"Kita nggak merayakan Hallowen semenjak pandemi Covid-19, jadi kita menyempatkan diri ikut di acara ini," terang dia.

Situasi padat diperparah oleh kondisi jalanan yang licin serta minim oksigen.

Bayu mengatakan, "daerah itu adalah T way, jadi jalan bentuknya T, memang sempit, tapi banyak turis di situ, makanya banyak yang mau ke situ."

Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, pemadam kebakaran mulai berdatangan. Petugas lain seperti ambulans dan kepolisian menyusul tak lama berselang. 

"Makin lama makin banyak yang datang," kata Bayu.

Baca Juga: Penyintas Tragedi Itaewon Asal Australia: Mismanajemen Kontrol Kerumunan Sebabkan Kematian Massal

Beruntung, Bayu tak berada di lokasi terpadat saat tragedi terjadi. Ia bersama rekan-rekan sudah turun ke bagian bawah.

"Tepat saat mulai banyak polisi dan juga ambulan datang, saya sebenarnya sudah di bawah. Namun, saya bisa melihat ke belakang, banyak orang-orang terhimpit minta tolong," ujar Bayu.

"Lalu banyak yang diangkut dalam keadaan kurang baik," imbuhnya.

Bayu mengatakan sempat trauma bebeapa waktu usai kejadian. Sebagai contoh, ia merasa ngeri dan sesak saat melihat kerumunan.

"Pertama kali saya lihat hal seperti ini, jadi sangat mencekam. Di situ kita bisa melihat, di pinggir jalan, orang-orang ngasih CPR (resustasi jantung paru-red) ke korban," kata Bayu

"Tidak hanya satu dua, tapi banyak, jadi benar-benar kita melihatnya saja sudah takut. Wah ini mimpi atau bukan."

Baca Juga: Kepala Polisi Korea Selatan Akui Respons Penegak Hukum Tak Memadai, Minta Maaf atas Tragedi Itaewon

Tragedi Hallowen Itaewon terjadi pada Sabtu (29/10) malam, menelan 155 korban jiwa.

Ratusan lainnya dilaporkan mengalami luka berat hingga ringan. Bayu merupakan salah satu korban luka ringan yang sempat dibawa ke rumah sakit.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x