Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Janji Tentara Rusia yang Bela Ukraina, Bakal Gunakan Kemenangan Kiev untuk Gulingkan Rezim Putin

Kompas.tv - 29 Oktober 2022, 15:19 WIB
janji-tentara-rusia-yang-bela-ukraina-bakal-gunakan-kemenangan-kiev-untuk-gulingkan-rezim-putin
Ilustrasi tentara Ukraina. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Tentara Rusia yang membela Ukraina berjanji bakal menggulingkan rezim Presiden Rusia Vladimir Putin.

Mereka menegaskan bakal menggunakan kemenangan Ukraina di masa datang sebagai pijakan menjatuhkan Putin.

Para tentara Rusia yang membela Ukraina, membentuk Legiun Pembebasan Rusia beberapa pekan setelah invasi Putin ke Ukraina, Februari lalu.

Menurut juru bicara unit tersebut, ratusan tentara Rusia ikut terlibat dalam beberapa pertempuran dalam intensitas tinggi di Ukraina timur.

Baca Juga: Senjata Baru Mematikan NATO, Bom Nuklir Gravitasi yang Disebut Lebih Kuat Dibandingkan Bom Hiroshima

Juru bicara unit berjuluk Caesar yang menolak mengungkapkan nama aslinya, mengungkapkan bahwa Legiun itu kini memiliki unit tempur yang lengkap di Ukraina.

Mereka pun berharap pada akhirnya akan membentuk garda depan revolusi baru Rusia.

“Itu adalah tujuan kami (menggulingkan Putin). Angkatan bersenjata Ukraina akan membebaskan Donbas dan Krimea, tetapi tak akan lebih jauh lagi,” ujarnya dikutip dari Newsweek.

“Kami akan membebaskan rumah kami, Rusia, demi menghancurkan rezim Putin dan membantu negara bebas baru di Rusia, sehingga dari wilayah Rusia tak akan ada lagi ancaman ke dunia luar,” sambungnya.

Caesar menolak mengungkapkan kekuatan tempur pasti dari legiun karena alasan keamanan operasional.

Tetapi ia menegaskan, mereka telah memiliki ratusan pejuang bersenjata, dengan rekrutan baru yang siap bergabung di medan pertempuran.

Menurut Caesar, level ketertarikan dengan legiun mereka terus bertambah sejak perintah mobilisasi Rusia dilontarkan Putin.


Baca Juga: Langkah Cerdik Rusia usai Putra dari Orang Dekat Putin Ditangkap di Italia atas Perintah AS

Ia mengungkapkan, saat ini penerimaan anggota baru telah melebihi 5.000 orang.

Caesar mengungkapkan, beberapa di antaranya merupakan tahanan perang Rusia.

“Termasuk mereka yang memutuskan menyerah demi berjuang dengan Ukraina,” kata Caesar.

“Setiap kandidat harus melewati seleksi dengan keseriusan di semua level. Orang kebanyakan tak bisa bergabung dengan kami,” sambungnya.

 




Sumber : Newsweek




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x