YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Junta militer Myanmar mengonfirmasi telah mengirim serangan udara ke sebuah situs bernama Nang Pa di dekat Desa Aung Bar Lay, daerah Hpakant, negara bagian Kachin, Minggu (23/10/2022) malam lalu. Namun, pemerintahan Min Aung Hlaing membantah tuduhan bahwa pihaknya menyerang warga sipil.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa jet tempur Myanmar membombardir konser musik dan menewaskan lebih dari 80 orang. Pihak junta mengklaim mereka tidak menyerang festival, tetapi markas pemberontak Brigade ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
Junta pun menyebut kabar adanya korban sipil dalam serangan itu sebagai "berita palsu". Junta mengklaim hanya perwira KIA dan "teroris" dari kelompok anti-junta Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) yang tewas.
Baca Juga: Jet Tempur Junta Militer Myanmar Bombardir Konser Musik, Lebih dari 60 Orang Tewas
Junta menyebut serangan udara itu sebagai "operasi serangan balik yang diperlukan" merespons serangan-serangan KIA dan PDF ke pos-pos polisi dan militer Myanmar.
Sementara itu, Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO) membantah klaim junta yang mengaku menyerang markas pemberontak.
"Nang Pa bukanlah markas militer KAI, tetapi kamp kecil dengan banyak warung yang kerap disinggahi pelancong untuk beristirahat. Walaupun rezim (junta) mengetahui itu, ia meluncurkan serangan dengan intensi melakukan pembunuhan massal," tulis pernyataan KIO dikutip Myanmar Now, Selasa (25/10/2022).
Sebelumnya, dilaporkan bahwa junta menyerang festival untuk memperingati hari jadi ke-62 KIO. Penampil dan audiens dalam konser musik yang digelar dilaporkan termasuk menjadi korban tewas.
Negara bagian Kachin sendiri adalah salah satu basis pemberontak terkuat di Myanmar. Usai kudeta Februari 2021 silam, mereka menjalin aliansi dengan pasukan anti-junta militer.
Baca Juga: 8 Orang Tewas dalam Ledakan di Penjara Terbesar di Yangon, Myanmar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.