Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Keajaiban Satu-Satunya Balita yang Selamat dalam Pembantaian di Pusat Penitipan Anak Thailand

Kompas.tv - 9 Oktober 2022, 10:45 WIB
kisah-keajaiban-satu-satunya-balita-yang-selamat-dalam-pembantaian-di-pusat-penitipan-anak-thailand
Panomphai Srithong dan putrinya Pavenuch Sukonwong, dipanggil Ammy, yang selamat dengan meringkuk di bawah selimut. (Sumber: Straits Times/ Tan Tam Mei)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

"Dia tidak tahu apa yang terjadi ketika dia bangun," kata kakeknya yang berusia 59 tahun, Somsak Srithong.

"Dia mengira teman-temannya masih tidur. Seorang petugas polisi menutupi wajahnya dengan kain dan membawanya pergi genangan darah teman-temannya."

Baca Juga: Kisah Pilu Pembantaian 22 Balita Thailand yang Tengah Tidur Siang, Seorang Balita Berhasil Selamat

Seorang ibu menangis sambil memeluk selimut dan botol susu yang digunakan anaknya sebelum tewas dibunuh Panya Khamrab, di Thailand. Mantan sersan polisi itu menembak pintu kamar tempat anak-anak tidur dan membunuh 22 dari mereka, sebagian besar dengan pisau (Sumber: AFP via Straits Times)

Ammy telah menjalani evaluasi kesehatan mental oleh spesialis kesehatan mental yang mengatakan balita itu tampak baik-baik saja, dan masih menjadi dirinya yang ceria.

"Dia masih anak-anak yang bahagia," kata Panomphat.

Serangan oleh mantan polisi Panya Khamrab menyebabkan 36 orang dewasa dan anak-anak tewas.

Panya, yang menghadapi tuduhan terkait narkoba, kemudian mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri setelah membunuh istri dan putranya di rumah mereka.


 

Para korban mendapat upacara pemakaman yang disponsori oleh Raja Maha Vajiralongkorn di tiga kuil dan akan dikremasi pada hari Selasa (11/10) pekan depan.

Panomphat percaya dirinya yang rajin datang ke kuil membuat keluarganya selamat dari bencana dan tidak kehilangan putri bungsunya itu.

"Saya pikir itu menyelamatkannya dari penembakan," katanya.

Setelah tragedi itu, pihak berwenang Thailand mengirim ahli kesehatan mental untuk memberi nasihat kepada para penyintas dan anggota keluarga.




Sumber : Kompas TV/Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x