Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Keunggulan Ukraina atas Rusia Diyakini Berlanjut, Krimea Bakal Direbut pada Pertengahan 2023

Kompas.tv - 29 September 2022, 16:42 WIB
keunggulan-ukraina-atas-rusia-diyakini-berlanjut-krimea-bakal-direbut-pada-pertengahan-2023
Tentara Ukraina melihat gedung komando militer Mykolaiv yang hancur diserang rudal Rusia pada 5 Agustus 2022 (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Keunggulan Ukraina atas Rusia diyakini akan berlanjut dengan Kiev bakal merebut kembali Krimea tahun depan.

Pensiunan Jenderal Amerika Serikat (AS), Ben Hodges mengatakan militer Ukraina akan kembali merebut dan membebaskan Krimea pada pertengahan 2023.

Selasin itu, Hodges, yang merupakan mantan Komandan Jenderal AS di Eropa pada 2014 hingga 2017, juga yakin semua wilayah Ukraina yang diduduki Rusia bisa direbut kembali.

Baca Juga: Cara Rusia Cegah Warganya Kabur karena Mobilisasi Militer, Tak Keluarkan Paspor bagi Wajib Militer

Hodges mengungkapkan kepada media Lithuania, LRT bahwa ia memiliki keyakinan besar terhadap pasukan bersenjata Ukraina.

“Saya berharap pada akhir tahun ini, pasukan Ukraina bisa mendorong tentara Rusia kembali ke posisi seperti pada 23 Februari (sehari sebelum invasi ke Ukraina dilakukan),” katanya dikutip dari Newsweek.

“Dan pada pertengahan pekan depan, Ukraina akan kembali berada di Krimea,” sambungnya.

Pada Juli lalu, Hodges juga mengungkapkan sentimen yang tak jauh berbeda.

Ia mengatakan Rusia tak memiliki banyak hal yang bisa dilakukan karena moral militer Ukraina yang meningkat dan proliferasi senjata yang disediakan negara-negara sekutu.

Baca Juga: Rusia Hujat AS Terkait Konflik Nuklir Terbatas: Penggunaan Senjata Nuklir adalah Bencana Global

Rusia sendiri mengalami sejumlah kekalahan di beberapa front di timur dan selatan Ukraina, dengan pasukan Volodymyr Zelenskyy sukses menduduki kembali beberapa wilayah di Kherson.

Rusia kemudian memutuskan untuk melakukan mobilisasi militer parsial, menurunkan 300.000 tentara pengganti untuk berperang di Ukraina.

Namun, langkah Putin itu terhalang dengan banyaknya warga Rusia yang berusaha melarikan diri untuk menghindari mobilisasi.




Sumber : Newsweek




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x