Selama waktu ini, dia mulai mengumpulkan informasi tentang sejumlah kegiatan NSA, terutama program pengawasan rahasia yang dia yakini terlalu luas dalam ukuran dan cakupan.
Baca Juga: Pengadilan Inggris Tolak Ekstradisi Pendiri WikiLeaks Julian Assange ke Amerika Serikat
Pada Mei 2013 Snowden meminta cuti medis dan terbang ke Hong Kong, di mana selama bulan berikutnya ia melakukan serangkaian wawancara dengan wartawan dari surat kabar The Guardian.
Cuplikan yang difilmkan selama periode itu ditampilkan dalam film dokumenter Citizenfour (2014).
Di antara rahasia NSA yang dibocorkan oleh Snowden adalah perintah pengadilan yang memaksa perusahaan telekomunikasi Verizon untuk menyerahkan metadata (seperti nomor yang dihubungi dan durasi panggilan) untuk jutaan pelanggannya.
Snowden juga mengungkapkan keberadaan PRISM, program penggalian data yang memberi NSA, Biro Investigasi Federal, dan Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah Inggris yang setara dengan NSA, “akses langsung” ke server raksasa internet seperti Google, Facebook , Microsoft, dan Apple.
Pada tanggal 9 Juni 2013, beberapa hari setelah cerita awalnya diterbitkan di The Guardian dan The Washington Post tanpa mengungkapkan identitas sumbernya, Snowden memutuskan untuk muncul, sambil menyatakan dia merasa tidak perlu bersembunyi karena dia tidak melakukan kesalahan.
Dalam wawancara berikutnya dengan South China Morning Post, dia mengeklaim NSA telah meretas komputer China sejak 2009 dan bahwa dia telah bekerja dengan Booz Allen Hamilton secara tegas untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas rahasia NSA.
Baca Juga: Kebocoran Data oleh Bjorka, Johnny G Plate Sebut Tak Spesifik, Mahfud MD Pastikan Bukan Data Rahasia
AS mendakwa Snowden dengan spionase pada 14 Juni, dan pejabat Departemen Kehakiman, termasuk Jaksa Agung Eric Holder, mulai bernegosiasi dengan pihak berwenang di Hong Kong dalam upaya untuk memulai prosedur ekstradisi.
Pemerintah Hong Kong menolak untuk bertindak, dan Snowden, dengan bantuan organisasi media WikiLeaks, terbang ke Moskow, di mana keberadaannya menjadi sumber spekulasi yang intens.
Vladimir Putin kemudian mengkonfirmasi bahwa Snowden, yang paspornya telah dicabut oleh AS, tetap berada dalam batas-batas zona transit internasional bandara Sheremetyevo Moskow.
Putin dengan tegas menyatakan bahwa Rusia tidak akan ambil bagian dalam ekstradisinya ke Amerika Serikat, dan Snowden mengajukan suaka di sekitar 20 negara, termasuk Rusia.
Putin menjelaskan dia tidak ingin kehadiran Snowden merusak hubungan dengan Amerika Serikat, dan dia mengatakan bahwa jika Snowden ingin tetap berada di Rusia, “dia harus menghentikan pekerjaannya yang bertujuan membahayakan mitra Amerika kita.”
Setelah menghabiskan lebih dari sebulan di zona transit Sheremetyevo, Snowden diberikan status pengungsi sementara oleh Rusia, dan dia meninggalkan bandara ditemani seorang staf WikiLeaks.
Sumber : Associated Press/Brittanica
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.