LONDON, KOMPAS.TV — Delegasi pejabat diplomatik China dilaporkan mendapat larangan masuk ke aula bersejarah Westminster Hall di Parlemen, tempat Ratu Elizabeth II disemayamkan. Hal itu menyulut kecaman dari pihak China, seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (16/9/2022).
Pertengkaran antara Inggris dan China pecah ketika pemerintah Inggris mengatakan untuk sementara menghentikan pelayat bergabung dalam antrean untuk melewati peti jenazah Ratu, karena waktu mengantre pelayat sudah mencapai 14 jam.
Pada Jumat pagi (16/9/2022), antrean pelayat Ratu Elizabeth II membentang sepanjang 8 km dari Parlemen ke Southwark Park di London selatan dan kemudian di sekitar taman.
Pemerintah mengatakan taman itu sekarang penuh dan proses masuk antrean "dihentikan" setidaknya selama enam jam.
Duta Besar China untuk Inggris telah dilarang masuk ke Parlemen Inggris selama setahun setelah Beijing memberi sanksi kepada tujuh legislator Inggris tahun lalu karena berbicara mengenai perlakuan China terhadap minoritas Uighur di wilayah Xinjiang.
Kantor Ketua House of Commons Lindsay Hoyle, Jumat, menolak berkomentar mengenai laporan Politico yang menyebutkan delegasi China dilarang mengunjungi peti jenazah Ratu Elizabeth II di Westminster Hall di Gedung Parlemen.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengaku belum melihat laporan Politico tersebut. Tetapi ia mengatakan sebagai tuan rumah pemakaman Ratu, Inggris harus "mengikuti protokol diplomatik dan sopan santun untuk menerima tamu."
Baca Juga: Rusia Ngamuk Putin Tak Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Disebut Penghujatan dan Tak Bermoral
Delegasi China diperkirakan akan menghadiri pemakaman ratu pada Senin (19/6/2022) di Westminster Abbey, bukan di Parlemen.
Penyelenggara pemakaman belum menerbitkan daftar tamu dan tidak jelas siapa dari China yang mungkin hadir.
Para legislator Inggris yang terkena sanksi China menulis minggu ini kepada para pejabat, menyatakan keprihatinan bahwa pemerintah China diundang ke pemakaman kenegaraan ratu pada Senin mendatang.
Anggota parlemen dari Partai Konservatif, Tim Loughton, mengatakan kepada BBC seperti dikutip Associated Press, undangan untuk China harus dibatalkan, dengan menyebut pelanggaran hak asasi manusia negara itu dan perlakuan terhadap warga Uighur.
Setelah sehari tidak terlihat oleh publik pada Kamis (15/9/2022), Raja Charles III melakukan perjalanan ke Wales pada Jumat dalam perjalanan terakhirnya ke negara-negara yang membentuk Inggris Raya setelah kematian ibunya pekan lalu usai 70 tahun bertakhta.
Raja Charles III, yang selama beberapa dekade sebelum naik takhta adalah Pangeran Wales, mengunjungi Llandaff di Cardiff untuk mengikuti kebaktian doa dan refleksi untuk menghormati mendiang ibunya dan akan menerima belasungkawa dari parlemen Welsh, Senedd.
Charles akan kembali ke London Jumat malam waktu setempat dan akan berjaga sebentar di peti mati ibunya pada malam hari bersama saudara-saudaranya, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.