Ia lalu diizinkan memeriksa CCTV sekolah, dan tampak bahwa pelaku terlihat memasukkan sesuatu ke dalam botol yang diserahkan ke penjaga sekolah.
Pelaku belakangan diketahui sebagai ibu dari seorang teman sekelas korban, seorang gadis yang sempat berdebat dengan korban karena rivalitas akademis.
Rupanya, ibu gadis itu ingin memastikan putrinya menjadi pusat perhatian saat acara tahunan, dan memutuskan membuat rival anaknya tak menghalangi.
“Ibunya memberikan minuman ringan ke pengawas sekolah dan mengatakan bahwa itu dari ibu saya,” ujar korban sebelum tewas.
“Saya meminumnya dan mulai merasa tak nyaman ketika pulang ke rumah. Kemudian saya mulai muntah,” tambahnya.
Namun, kondisi korban semakin memburuk dan tak lama setelah kembali di rawat di rumah sakit, ia tewas pada Sabtu (3/9/2022).
Baca Juga: Putin Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Ratu Elizabeth II, Ikut Mendoakan Raja Charles
Pelaku kemudian mengakui bahwa dirinya memang telah meracuni teman sekelas putrinya.
Ia mengeklaim menggunakan pil pencahar dari seseorang yang membuat obat-obatan negara, dan berharap membuat korban tak sehat karena diare.
Tetapi menurut polisi, dalam laporan pasca-kematian, telah ditemukan jejak racun dalam tubuh korban.
Meski pelaku utama telah ditangkap, investigasi masih dilakukan.
Sumber : Odiity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.