LONDON, KOMPAS.TV - Mendiang Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II yang wafat pada hari Kamis (8/9/2022) adalah salah satu pemimpin dunia yang paling banyak bepergian dalam sejarah, termasuk mengunjungi sebagian besar negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pda Februari 1979 ia melawat ke negeri-negeri Teluk. Ia pun melawat ke pelbagai negara, mulai dari perjalanan ke Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman.
Pada tahun berikutnya, dia memulai kunjungan kenegaraan ke Afrika Utara, mendarat di Tunisia, Aljazair dan Maroko.
Selama masa pemerintahannya dia juga pernah mengunjungi Libya, Iran, Sudan, Turki dan Yordania.
Iran juga masuk dalam agenda lawatan di tahun-tahun itu, meskipun gejolak seputar Revolusi Islam mengubah rencana tersebut.
Meskipun begitu, beberapa tahun sebelumnya, tepat pada tahun 1959, pemimpin Iran Mohammad Reza Pahlavi, mengunjungi Ratu Inggris tersebut di London.
Dilansir dari middleeasteye pada saat itu, bahkan warga London berkerumun di sekitar Istana Buckingham saat Shah Iran, Mohammad Reza Pahlavi, tersebut tiba di kediaman kerajaan bersama Sang Ratu dan Duke of Edinburgh, mereka menaiki kereta terbuka pada 5 Mei 1959.
Baca Juga: Era Keemasan Ratu Elizabeth II, Pastikan Monarki Selamat dari Era Perubahan yang Cepat
Selama masa pemerintahannya, ratu telah diberi berbagai permata dari para pemimpin dunia, termasuk beberapa permata mewah dari Timur Tengah.
Di antara mereka adalah kalung berlian Raja Faisal, yang diberikan oleh raja Arab Saudi pada tahun 1967, dan kalung Raja Khalid dari Saudi yang diberikan kepadanya selama kunjungan tahun 1979.
Untuk permata dari Raja Khalid ini, sering dikenakan oleh mendiang Putri Diana.
Selama kunjungan di negeri Timur Tengah, pada 1979 itu, ratu juga dihadiahi mutiara dan berlian Qatar, berupa anting-anting dan set kalung yang serasi, langsung diberi emir negara saat itu Sheikh Khalifa bin Hamad al-Thani.
Tak hanya gemar mengunjungi, sebaliknya, ratusan pemimpin dunia tercatat mengunjungi ratu selama kunjungan kenegaraan ke Inggris, termasuk beberapa penguasa Arab.
Di antara mereka adalah empat raja berturut-turut Arab Saudi.
Lalu ada Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Desember 2002, sembilan tahun sebelum perang saudara pecah dan mengubah negeri tersebut.
Pada satu kunjungan pada tahun 2003, Elizabeth mengantar Raja Saudi Abdullah di sekitar Balmoral.
Raja, menurut mantan duta besar Inggris untuk Arab Saudi, meminta ratu untuk berjalan lebih lambat karena takut akan kesehatan.
Saat Ratu Inggris itu berpulang, Pangeran Salman, Putra Mahkota Arab Saudi, bersedih atas meninggalnya sosok yang berpulang di usia 96 tahun itu.
“Saya sedih dengan berita kematian Yang Mulia Ratu Elizabeth II yang mengabdikan hidupnya untuk melayani negaranya," ujarnya Jumat (9/9/2022) dikutip dari Arab News.
"Yang Mulia adalah contoh kebijaksanaan, cinta dan kedamaian, dan dunia mengingat hari ini dampak besar yang dia miliki sepanjang masa pemerintahannya," ucapnya.
Baca Juga: Kunjungan Ratu Elizabeth II ke Bali Hingga Yogyakarta, Memberikan Kesan Khusus Bagi Sang Ratu
Sumber : Kompas TV/Middleseasteye/arabnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.