MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengamuk setelah monumen pembebasan Uni Sovyet di Riga, Latvia dihancurkan.
Anggota Parlemen Rusia, Leonid Slutsky, menegaskan Eropa telah menutu[p mata atas penghancuran monumen tersebut.
Bahkan ia menegaskan bahwa hal tersebut sebagai sesuatu yang memalukan.
“Ini hari yang memalukan untuk Eropa,” kata Slutsky yang merupakan Ketua Komite Internasional dari Duma (majelis rendah Rusa) dilansir dari TASS.
Baca Juga: Serangan Roket Rusia Tewaskan 22 Orang di Hari Kemerdekaan Ukraina
“Barat diam saja ketika veteran dari legiun SS berbaris di jalanan Latvia, ketika neo-Nazisme berkembang dengan kepala mereka di Ukraina,” tuturnya.
Namun Slutsky menegaskan akan sulit untuk menghapus ingatan mengenai bagaimana Uni Sovyet membebaskan Latvia dari cengkeraman Nazi.
“Penduduk Riga telah menunjukkannya lebih dari sekali. Saya yakin akan ada banyak orang yang melanjutkan membawa bunga dan lilin ke lokasi tersebut,” ujar Slutsky, yang juga pemimpin Partai Liberal Demokratik Rusia (LDPR) itu.
Baca Juga: Hari Kemerdekaan Ukraina 2022: Tiada Libur di Medan Perang, Perayaan Dibayangi Sirene Serangan Udara
Ia menegaskan bagaimana Barat tak mau melihat bagaimana otoritas Latvia telah membunuh nilai-nilai Eropa, dengan penghancuran monumen itu.
“Histeria akan berakhir dalam jangka panjang dan mereka akhirnya akan melihat bahwa hubungan dengan Rusia tak akan pernah sama lagi,” katanya.
Pada Juli lalu, Kabinet Latvia telah menyetujui penghancuran dari 69 monumen yang berasal dai era Uni Sovyet, termasuk monumen di Taman Kemenangan Riga.
Monumen Pembebasan Soviet dari invasi Nazi, akan dimulai penghancurannya pada 23 Agustus mendatang.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.