TAIPEI, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina dilaporkan menggunakan drone buatan Taiwan untuk menghadapi Rusia di pertempuran.
Ukraina dilaporkan menggunakan drone Revolver 860 buatan Taiwan untuk mereka gunakan dalam perang.
Pada Rabu (17/8/2022), Revolver 860 Armed VTOL UAV dilaporkan telah dijual ke Polandia, yang kemudian diberikan ke Ukraina.
Dikutip dari Taiwan News, berdasarkan postingan dari media sosial oleh penggemar militer memperlihatkan drone itu digunakan militer Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Curigai Rusia Tengah Rancang Insiden di PLTN Zaporizhzhia, Serangan Bendera Palsu?
Pesawat tanpa awak itu digunakan untuk membawa 8 peluru mortir untuk dijatuhkan ke pasukan musuh.
Drone rotor tempur militer Revolver 860 dapat membawa muatan hingga 42kg.
Hal itu memungkinkannya membawa hingga delapan motor 60mm.
Ia dapat bertahan di udara selama 20 hingga 40 menit dengan empat lengan dan delapan baling-baling, tergantung pada berat dan kondisi angin.
Berdasarkan keterangan dari DronesVision, pembuat drone tersebut, berdasarkan situasi internasional yang berubah dan kompleks, mereka hanya mengungkapkan bahwa pembeli berasal dari Polandia.
Drone itu kemudian dikirim untuk pertempuran di Ukraina
Juru Bicara DronesVision pada Kamis (18/8), mengungkapkan bahwa perusahaan hanya mengirimkannya dengan kapal ke Polandia.
Mereka tak mau berkomentar ke mana para pemesan itu kemudian mengirimnya, karena mereka telah menandantangani perjanjian rahasia dengan klien.
Sang juru bicara juga mengatakan bahwa pembeli dari Polandia juga membeli produk rangkaian produk lengkap UAV mereka.
Ia pun mengatakan bahwa pembelian drone dikirimkan ke Polandia pada Maret, tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, dan terus meningkat sejak itu.
Baca Juga: PBB Ketakutan dengan Pertempuran di PLTN Zaporizhzhia: Kerusakan Adalah Bunuh Diri
Menurut kontak perusahaan, pengiriman langsung produk drone ke Ukraina terputus karena perang.
Namun, jumlah drone yang dipesan dan jumlah perusahaan yang memesan dari Polandia terus meningkat selama lima bulan terakhir.
Meski tak mengungkapkan keterlibatan langsung dalam pengiriman drone ke Ukraina, ini menjadi sesuatu yang ironis.
Pasalnya, China yang terus mendesak unifikasi dengan Taiwan, tak diragukan lagi lebih condong dalam memberikan dukungan ke Rusia.
Sumber : Taiwan News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.