Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Memulai Serangan Besar-besaran ke Dua Kota Strategis Donetsk, Bakhmut dan Avdiivka

Kompas.tv - 6 Agustus 2022, 23:05 WIB
rusia-memulai-serangan-besar-besaran-ke-dua-kota-strategis-donetsk-bakhmut-dan-avdiivka
Tentara Ukraina melihat gedung komando militer Mykolaiv yang hancur diserang rudal Rusia pada 5 Agustus 2022. Pasukan Rusia memulai serangan besar-besaran pada hari Sabtu (6/8/2022) di dua kota utama di wilayah Donetsk timur dan terus melancarkan serangan roket serta penembakan di kota-kota Ukraina lainnya. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Serangan rudal Rusia lainnya semalam merusak infrastruktur yang tidak disebutkan di ibu kota regional Zaporizhzhia.

Pada hari Kamis, Rusia dilaporkan menembakkan 60 roket ke Nikopol, merusak 50 bangunan tempat tinggal di kota berpenduduk 107.000 dan membuat penduduk tanpa listrik.

Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional, memperingatkan minggu ini bahwa situasi menjadi lebih berbahaya dari hari ke hari di PLTN Zaporizhzhia.

"Setiap prinsip keselamatan nuklir telah dilanggar," di PLTN katanya. "Apa yang dipertaruhkan sangat serius."

Baca Juga: PLTN Zaporizhzia Diserang, Diplomat Rusia Takut Material Nuklir Ukraina Jatuh ke Tangan Teroris

Tentara Rusia berjaga di PLTN Zaporizhzhia. Ukraina dan Rusia saling menyalahkan terkait serangan ke PLTN Zaporizhzhia pada Jumat (5/8/2022). (Sumber: AP Photo)

Dia menyatakan keprihatinan tentang cara PLTN itu dioperasikan dan bahaya yang ditimbulkan oleh pertempuran yang terjadi di sekitarnya.

Para ahli di Institut Studi Perang yang berbasis di AS mengatakan Rusia menembaki daerah itu dengan sengaja, "Menempatkan Ukraina dalam posisi yang sulit."

Perusahaan Ukraina yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir mengatakan, pasukan Rusia menggunakan ruang bawah tanah pabrik untuk bersembunyi dari penembakan Ukraina dan melarang staf Ukraina pergi ke sana.

"Personel Ukraina belum memiliki akses ke tempat ini, jadi jika terjadi penembakan baru, orang tidak memiliki tempat berlindung dan dalam bahaya."

Enerhoatom, sebuah perusahaan negara Ukraina, di saluran Telegramnya mengatakan, roket Rusia merusak fasilitas PLTN, termasuk unit nitrogen-oksigen dan saluran listrik tegangan tinggi.

Pejabat lokal yang ditunjuk Rusia mengakui kerusakan itu, tetapi menyalahkan pihak Ukraina.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x