Sejak awal perang, blokade pelabuhan Ukraina oleh armada Laut Hitam Rusia menahan puluhan juta ton biji-bijian, memperburuk kemacetan rantai pasokan global.
Rusia, Ukraina, Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menandatangani kesepakatan Jumat lalu untuk memulai kembali ekspor gandum Ukraina lewat laut, tetapi serangan Rusia di Odesa pada hari Sabtu membuat implementasi perjanjian itu diragukan.
Rusia menyalahkan berhentinya perdagangan lewat Laut Hitam atas sanksi Barat dan ranjau Ukraina, meskipun berdasarkan kesepakatan hari Jumat, petugas akan memandu kapal di sepanjang jalur yang aman.
Lavrov mengatakan dia berharap PBB akan berhasil menghapus "pembatasan tidak sah" pada pelayaran.
Baca Juga: Rusia Kian Dikecam usai Dituduh Serang Pelabuhan Odessa setelah Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina
"Masih ada 70 kapal asing dari 16 atau 17 negara tertahan di sana (Laut Hitam) tersandera, termasuk, kebetulan, satu kapal diblokir di pelabuhan Ukraina karena ancaman ranjau, yang seharusnya membawa makanan ke Mesir," katanya.
Dia kemudian mengatakan kepada Liga Arab bahwa setiap kapal yang datang untuk mengambil gandum dari pelabuhan Ukraina akan diperiksa untuk memastikan mereka tidak membawa senjata.
Rusia terus memasok gandum ke Mesir sejak pecahnya perang, menjualnya kepada pemerintah dan sektor swasta.
Lavrov mengunjungi Mesir pada awal tur regional negara-negara Afrika.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.