Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden AS Joe Biden Dinyatakan Positif Covid-19 di Usia Hampir 80 Tahun, Begini Kondisinya

Kompas.tv - 21 Juli 2022, 22:33 WIB
presiden-as-joe-biden-dinyatakan-positif-covid-19-di-usia-hampir-80-tahun-begini-kondisinya
Gedung Putih umumkan Presiden AS Joe Biden positif Covid-19 di usia hampir 80 tahun, saat ini gejala ringan. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinyatakan positif Covid-19, Kamis (21/7/2022).

Kabar ini, seperti dilaporkan Associated Press, menegaskan kegigihan virus corona yang sangat menular. Varian baru virus tersebut terus menantang upaya berbagai negara untuk melanjutkan keadaan normal setelah 2,5 gangguan pandemi.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa Biden mengalami "gejala ringan" dan mulai menggunakan Paxlovid, obat antivirus yang dirancang untuk mengurangi keparahan penyakit.

Karine mengatakan, "Biden akan isolasi mandiri di Gedung Putih dan akan terus melaksanakan semua tugasnya sepenuhnya selama waktu itu."

Biden dilaporkan telah menghubungi anggota staf Gedung Putih melalui telepon, dan akan berpartisipasi dalam pertemuan yang direncanakan di Gedung Putih melalui telepon dan Zoom dari kediaman, Kamis pagi waktu setempat.

Biden, 79 tahun, telah divaksinasi penuh. Ia disuntik dua dosis vaksin virus corona Pfizer sesaat sebelum menjabat, mendapat suntikan booster pertama pada September tahun lalu dan dosis tambahan pada 30 Maret.

Baca Juga: Terungkap! Kerasnya Respons Putra Mahkota Arab Saudi atas Tudingan Biden soal Pembunuhan Khashoggi

Putra Mahkota Mohammad bin Salman sempat menerima Joe Biden di Jeddah, Arab Saudi, beberapa waktu lalu. Pada Kamis (21/7/2022), Gedung Putih mengumumkan Presiden AS Joe Biden positif Covid-19 di usia hampir 80 tahun, saat ini gejala ringan. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

Hingga titik ini, kemampuan Biden untuk menghindari virus tampaknya menentang peluang, bahkan dengan prosedur pengujian yang ada bagi mereka yang diperkirakan akan melakukan kontak dekat dengannya.

Gelombang virus sebelumnya telah menyapu kalangan politik Washington, menginfeksi Wakil Presiden Kamala Harris, anggota Kabinet, staf Gedung Putih, dan sejumlah anggota parlemen.

Biden semakin meningkatkan jadwal perjalanannya dan kembali mengadakan acara dalam ruangan besar di mana tidak semua orang diuji Covid-19.

Pejabat tinggi Gedung Putih dalam beberapa bulan terakhir bersikap blak-blakan tentang kemungkinan presiden terkena Covid-19, ukuran seberapa mengakarnya virus tersebut di masyarakat, sementara tingkat ancamannya berkurang bagi mereka yang mengetahui informasi terbaru tentang vaksinasi dan akses ke perawatan.

Ketika diberikan dalam waktu lima hari setelah gejala muncul, Paxlovid, yang diproduksi oleh pembuat obat Pfizer, terbukti mengurangi 90 persen risiko rawat inap dan kematian di antara pasien yang kemungkinan besar terkena penyakit parah.

Dalam pidato 30 April lalu kepada lebih dari 2.600 peserta jamuan makan malam Asosiasi Koresponden Gedung Putih, Biden mengakui risiko menghadiri acara-acara besar. Tetapi, ia mengatakan, acara itu bermanfaat, dan penting bagi dirinya untuk hadir.

"Saya tahu ada pertanyaan apakah kita harus berkumpul di sini malam ini karena Covid-19," katanya ketika itu.

"Yah, kita di sini untuk menunjukkan kepada bangsa bahwa kita melewati pandemi ini," imbuh Biden.

Baca Juga: Terungkap! Kerasnya Respons Putra Mahkota Arab Saudi atas Tudingan Biden soal Pembunuhan Khashoggi

Presiden AS Joe Biden terancam dibunuh seorang pria, tetapi bisa ditangkap lebih dulu oleh Dinas Rahasia. Pada Kamis (21/7/2022), Gedung Putih mengumumkan Presiden AS Joe Biden positif Covid-19 di usia hampir 80 tahun, saat ini gejala ringan. (Sumber: P Photo/Evan Vucci)

Biden jauh dari pemimpin dunia pertama, dan bukan presiden AS pertama yang terkena virus corona. Virus itu telah menginfeksi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan lebih dari selusin pemimpin dan pejabat tinggi lainnya secara global.

Ketika pendahulu Biden, Presiden Donald Trump, terinfeksi pada Oktober 2020, itu adalah momen yang jauh berbeda.

Vaksin tidak tersedia, pilihan pengobatan terbatas dan kurang canggih. Setelah didiagnosis Covid-19 di Gedung Putih, Trump diberi pengobatan antibodi eksperimental dan steroid setelah kadar oksigen darahnya turun sangat rendah. Dia saat itu dirawat di rumah sakit di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed selama tiga hari.

Varian Omicron yang sangat menular adalah jenis yang dominan di AS. Namun, para ilmuwan menyatakan, varian itu berisiko lebih rendah jadi penyakit parah bagi mereka yang telah divaksinasi.

Sub-strain BA.5, yang diyakini lebih menular, sekarang mendominasi lebih dari 65 persen kasus Covid-19 di AS.

"Ada banyak infeksi di seluruh Amerika," kata koordinator Covid-19 Gedung Putih Dr. Ashish Jha pada 18 Mei lalu. Ia menuding varian yang sangat menular, serta pelonggaran langkah-langkah mitigasi seperti syarat penggunaan masker sebagai pemicu merebaknya paparan Covid-19 di negeri Paman Sam.

 




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x