Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Terancam Dibunuh, Pelaku Ditangkap usai Hubungi Gedung Putih dan Disebut Alami Gangguan Mental

Kompas.tv - 21 Juli 2022, 16:24 WIB
biden-terancam-dibunuh-pelaku-ditangkap-usai-hubungi-gedung-putih-dan-disebut-alami-gangguan-mental
Presiden AS Joe Biden terancam dibunuh seorang pria, tetapi bisa ditangkap lebih dulu oleh Dinas Rahasia. (Sumber: P Photo/Evan Vucci)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

ALABAMA, KOMPAS.TV - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) ditangkap setelah mengancam akan membunuh Presiden AS Joe Biden.

Pria tersebut dilaporkan telah menghubungi Gedung Putih dan mengatakan dirinya berencana membunuh Biden.

Pelaku, John Andrew Bazor Jr, 37 tahun, telah dituduh oleh Dinas Rahasia AS di pengadilan federal pada Selasa (19/7/2022), karena membuat ancaman kepada Biden.

Berdasarkan dokumen pengadilan, keluarga Bazor mengungkapkan kepada penyelidik federal bahwa pelaku menderita gangguan mental dan penggunaan zat terlarang.

Baca Juga: Sosok Ranil Wickremesinghe, Rubah Licin yang Jadi Presiden Negara Bangkrut Sri Lanka

Dikutip dari Newsweek, Bazor akan melakukan evaluasi untuk memastikan apakah ia kompeten untuk disidangkan atau tidak.


Pengacaranya mengungkapkan, kasus ini merupakan masalah mental, bukan kriminal.

“Berdasarkan semua fakta dan keadaan saat ini, sudah jelas ia membutuhkan perawatan mental di rumah sakit, bukan penjara,” tutur pengacara Bazor, Gordon Armstrong.

Dinas Rahasia menangkap Bazor pada Senin (18/7), setelah menemukannya di sebuah hotel di Mobile, Alabama, berdasarkan affidavit atau bukti kesaksian di pengadilan oleh Agen Khusus Joseph Paul.

Berdasarkan dokumen pengadilan itu, Bazor menghubungi kantor lapangan Dinas Rahasia Mobile, pada 9 Juli.

Ia meninggalkan sejumlah pesan suara, yang menyatakan ia telah membuat keluhan ke FBI dan Departemen Luar Negeri, serta CIA.

Menurut affidavit tersebut, operator Gedung Putih menerima pesan ancaman pembunuhan pada 10 Juli pukul 9.37 pagi waktu setempat.

“Saya datang untuk membunuh Presiden,” tutur pelaku saat menghubungi operator Gedung Putih.

“Saya tak sabar untuk melihat wajah Anda, ketika saya menembakkan peluru ke dirinya,” lanjut laporan affidavit tersebut.

Baca Juga: Ini Reaksi Joe Biden Usai Disebut Tak Salahkan Mohammed Bin Salman atas Pembunuhan Khashoggi

Armstrong mengatakan, kasus ini sementara masih dalam tahap awal, dan ada dua masalah yang jelas.

Ia mengatakan antara apakah panggilan Bazor ke operator Gedung Putih adalah ancaman nyata, dan apakah Bazor cukup kompeten untuk mengembangkan niat untuk membuat ancaman dan menindaklanjutinya.

Sehari setelah operator Gedung Putih menerima panggilan itu, Dinas Rahasia mengeluarkan perintah pengadilan yang menghubungkan Bazor ke normor telepon yang digunakan.

Bazor kemudian ditangkap, meski menolak untuk bicara dan bekerja sama.

 




Sumber : Newsweek




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x