TOKYO, KOMPAS.TV - Pelaku pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami diduga merupakan pelaku tunggal atau lone wolf.
Sejauh ini, kepolisian hanya menangkap Tetsuya Yamagami dan tidak melakukan serangkaian penangkapan terhadap jaringan kriminal tertentu.
Wartawan NHK di Tokyo, Sigit Purnomo, melaporkan, dugaan adanya pihak lain yang membantu pelaku masih terus didalami pihak kepolisian.
Baca Juga: Mental Pembunuh Shinzo Abe Disebut Terganggu, Jawaban Berubah-ubah Bikin Polisi Sulit Ungkap Motif
Namun, sejauh ini kepolisian tidak melakukan penangkapan kelompok tertentu pascapenembakan Shinzo Abe dan penangkapan pelaku.
"Biasanya kalau terkait dengan kelompok tertentu atau kelompok kriminal tertentu, kepolisian akan mengungkapnya dan melakukan penangkapan lanjutan. Tetapi sejauh ini, pelaku tunggal yang ditangkap kepolisian. Istilah pelaku ini lone wolf," ujar Sigit saat dihubungi KOMPAS TV program KOMPAS PETANG, Sabtu (9/7/2022).
Sigit menambahkan, dari penelusuran kepolisian, pelaku menjadi anggota pasukan pertahanan bela diri maritim Angkatan Laut Jepang periode 2002-2005. Setelah keluar dari militer, pekerjaan pelaku berpindah-pindah.
"Pelaku kerja terakhir April 2022, dan dikabarkan pelaku tidak punya banyak kawan di tempat kerjanya," ujar Sigit.
Baca Juga: Tertangkap Kamera! Gerak-gerik Pelaku Sebelum Tembak Shinzo Abe dari Belakang
Selain penelusuran dugaan pihak lain yang membantu, kepolisian juga masih mendalami motif pembunuhan Yamagami terhadap Abe.
Hasil pemeriksaan awal, Yamagami mengaku tidak memiliki dendam terhadap Abe, namun tidak menyukai organisasi keagamaan atau sekte tertentu.
Abe menjadi target lantaran di organisasi keagaman itu, ia merupakan tokoh yang berpengaruh. Namun, pengakuan ini masih terus didalami oleh kepolisian. Pasalnya, pelaku memberikan keterangan yang berubah-ubah saat diinterogasi.
Baca Juga: Shinzo Abe Dimakamkan di Kampung Halaman 12 Juli, Warga Jepang Kenang Sosoknya yang Menyenangkan
"Sumber kepolisian menyatakan pelaku ini memiliki mentalitas agak terganggu secara psikologis. Kepolisian agak kesulitan untuk mendapatkan banyak informasi dari pelaku. Polisi juga cek kejiwaan pelaku karena selalu beri jawaban berbeda-beda," ujar Sigit.
Sigit menambahkan, pembunuhan Shinzo Abe diduga telah direncanakan oleh Tetsuya Yamagami.
Hal ini diketahui saat kepolisian menggeledah kediaman pelaku dan menemukan barang bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan Abe terencana.
"Polisi temukan semacam informasi yang dia (pelaku) dapat bahwa Shinzo Abe akan datang ke lokasi di titik penyerangan tersebut pada sekitar sore hari sebelum hari penembakan terjadi," ujar Sigit.
Baca Juga: Pengamat: Pembunuhan Shinzo Abe Diduga terkait Pandangannya tentang Remiliterisasi Jepang
Selain itu, ditemukan juga bahan peledak, senjata rakitan yang sama digunakan pelaku menembak Abe dari belakang saat kampanye politik di Kota Nara, Jumat (8/7) pukul 11.30 waktu setempat.
Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia Jumat pukul 17.03, setelah sempat menerima penanganan darurat. Abe tertembak di bagian leher hingga tembus ke jantung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.