Mengutip dari Kompas.id, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengingatkan banyak kalangan agar tak memboikot perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, November mendatang, sekalipun Presiden Rusia Vladimir Putin hadir pada KTT itu.
Menurut Boris Johnson, aksi boikot terhadap pertemuan puncak tersebut hanya akan memberi ‘kesempatan propaganda pihak lain’.
Johnson yang merupakan satu di antara pemimpin negara-negara G7 yang ditemui Presiden Joko Widodo mengaku akan benar-benar takjub jika Putin datang secara langsung ke G20.
“Saya pikir, dia tak akan datang (di KTT G20). Pertanyaannya, apakah kita sebagai negara-negara Barat akan membiarkan kursi kita kosong di G20 dan menyerahkan seluruh pembahasan kepada China, kepada Rusia,” ujar Johnson.
Baca Juga: Jokowi: Spirit Perdamaian Tidak Boleh Luntur, Saya Tawarkan diri Bawa Pesan Zelenskyy untuk Putin
“Saya pikir, jika Anda mengosongkan kursi sendiri seperti di G20, Anda hanya memberi kesempatan pihak lain untuk menyampaikan propaganda.”
Sebelumnya, Senin (27/6/2022), staf kepresidenan Rusia, Yury Ushakov, mengonfirmasi kehadiran Putin di KTT G20.
“Ya, kami telah mengonfirmasi (kehadiran Presiden Putin di KTT G20). Partisipasi kami pasti,” katanya, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.
Baca Juga: Iriana Jokowi Beri Bantuan Kemanusiaan di Ukraina: Moga-Moga Perang Berakhir, Merinding Saya Melihat
Meski demikian, Ushakov belum bisa memastikan apakah Putin akan hadir secara langsung di Bali atau berpartisipasi melalui sambungan video.
“Saya belum tahu. Hingga saat ini, mereka (Indonesia) telah mengundang (Presiden Putin) agar hadir secara langsung, tetapi masih banyak waktu (untuk memutuskan),” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.