SYDNEY, KOMPAS.TV - Seorang perempuan Australia gagal mendapat warisan senilai 12 juta dolar AS atau setara Rp179 miliar dari ayahnya.
Hal itu karena ia menolak memenuhi syarat ayahnya jika ia ingin mendapatkan warisan tersebut, yaitu memiliuki pekerjaan tetap.
Clare Brown mendapatkan warisan dengan nilai besar setelah ayahnya meninggal.
Namun, ia tak mendapatkan warisan tersebut, karena ia tak mampu memenuhi keinginan ayahnya yang dituangkan dalam wasiatnya.
Baca Juga: China Ejek NATO, Disebut Produk Perang Dingin dan Alat AS Pertahankan Pengaruh di Eropa
Pada wasiatnya, sang ayah menginginkan Clare memiliki pekerjaan tetap dan memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Jika melakukannya, maka ia akan memiliki akses ke harta bernilai ratusan miliar tersebut.
Tetapi dikutip dari Oddity Central, ia menolak untuk melakukan permintaan ayahnya, dan mengatakan kondisi itu tak realistis karena kondisi kesehatannya.
Brown sendiri saat ini hidup dengan bantuan dana kesejahteraan dan nyaris bangkrut.
“Saya mengerti mengapa orang-orang ini ingin saya berfungsi sebagai anggota masyarakat, tetapi Anda harus melihat diagnosis saya dan menyadari hal itu tak akan terjadi,” tuturnya.
“Saya tak akan belajar mengemudi karena memiliki ADHD. Saya memiliki rentang perhatian seekor nyamuk,” tambah Clare.
Brown saat ini hidup dari pembayaran kesejahteraan di Mount Druitt, salah satu pinggiran barat Sydney, bersama pasangannya, Lauren, dan putri mereka.
Lokasinya tinggal jauh dari tempatnya diasuh di sisi timur kota, dan membuatnya sempat menghadiri salah satu sekolah terbaik dan tak peduli dengan dunia.
Ayah Clare, Chris, adalah seorang pedagang saham yang sukses.
Ia dilaporkan bisa memberi putrinya uang saku mingguan sebesar 500 dolar AS (Rp7,4 juta).
Tetapi ia kemudian kerap memotong uang sakunya dan membuat ia terpaksa meminta kesejahteraan dari pemerintah.
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel, Tak akan Toleransi ‘Aksi Provokatif’ Sabotase Nuklir
Ketika Chris meninggal awal tahun ini, ia meninggalkan kekayaan keluarganya dengan dua syarat, mendapatkan pekerjaan dan menyumbangkan sesuatu ke masyarakat.
Menurut Clare, dua hal tersebut tak mungkin bisa ia lakukan.
“Saya menyebut diri saya miliuner bangkrut, karena saya selalu bangkrut dan tak bisa melakukan apa pun,” ujar perempuan 26 tahun lalu.
“Berikan saja hak saya. Saya menderita. Bisakah Anda hentikan semua mengenai, saya mendapatkan pekerjaan. Itu tak akan terjadi,” tambahnya.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.