MADRID, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan, perang Rusia-Ukraina kemungkinan besar akan diselesaikan di meja perundingan. Hal tersebut disampaikan Stoltenberg dalam wawancara kepada El Pais yang dirilis, Sabtu (25/6/2022).
Stoltenberg mengaku, sekutu-sekutu NATO akan berupaya membuat Ukraina memiliki posisi tawar sekuat mungkin selama perang terjadi.
“Kemungkinan besar, perang (antara Rusia-Ukraina) ini akan berakhir di meja perundinga. Kami (NATO) bertanggung jawab untuk menyediakan Ukraina posisi sekuat mungkin dan membantunya tetap menjadi negara Eropa yang merdeka dan berdaulat,” kata Stoltenberg kepada El Pais via TASS.
Pernyataan Stoltenberg itu dirilis setelah pasukan Ukraina dilaporkan mundur dari Sievierodonetsk, kota yang menjadi medan pertempuran terpanas di kawasan Donbass belakangan ini.
Baca Juga: Pakar Rusia: Status Kandidat Anggota Uni Eropa Ukraina ‘Hadiah Penghiburan’ Tak Jadi Gabung NATO
Pada Jumat (24/6) kemarin, Kiev memerintahkan garnisun Sievierodonetsk untuk mundur, mengindikasikan kemenangan pertempuran untuk pihak Rusia dan separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Menyusul jatuhnya Sievierodonetsk, Lysychansk menjadi satu-satunya daerah signifikan di Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk yang masih dikuasai Ukraina.
Stoltenberg meyakini, cara paling ampuh untuk menekan Rusia adalah terus mengirim bantuan militer ke Ukraina sekaligus memperkeras sanksi ekonomi terhadap Moskow.
“Cara terbaik untuk melakukannya (mendukung Ukraina) adalah menyediakan suatu bantuan militer dan ekonomi yang kuat (terhadap Ukraina) dan mempromosikan sanksi keras terhadap Rusia,” kata Stoltenberg.
Lebih lanjut, Stoltenberg mengesampingkan klaim Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bahwa Barat mengobarkan “perang total” lawan Moskow.
Pada akhir Mei lalu, Lavrov menuduh negara-negara Barat mendeklarasikan “perang total” karena sanksi yang meluas ke sektor ekonomi dan kebudayaan.
Baca Juga: Separatis Pro-Rusia Klaim 600 Tentara Ukraina Menyerah saat Mundur dari Sievierodonetsk
Sumber : Kompas TV, TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.