RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi akhirnya membebaskan sosok yang disebut sebagai tahanan termuda di negara tersebut.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) mengungkapkan Arab Saudi telah membebaskan Murtaja Qureiris yang ditangkap ketika masih berusia 13 tahun.
Qureiris bahkan sempat nyaris mendapat hukuman mati, meski kemudian pengadilan memberikannya hukuman penjara.
Qureiris ditahan pada 2014, setelah dirinya diduga berpartisipasi dalam demonstrasi pada Arab Spring di 2011.
Baca Juga: Ekonomi Sri Lanka Ambruk, WNI Termasuk Staf KBRI Ikut Antre 9 Jam demi Dapatkan BBM dan Gas
Qureirs pun dipercaya sebagai tahanan termuda Saudi yang disebabkan karena demonstrasi politik.
Dikutip dari BBC, Jumat (24/6/2022) sebuah video memperlihatkan ia ikut berdemonstrasi dengan anak-anak lain menggunakan sepeda di sebelah timur Arab Saudi.
Wilayah tersebut merupakan rumah dari minoritas Syiah di kerajaan tersebut, dan juga tempat ia tinggal.
Sejak lama, kaum Syiah Saudi mengeluhkan diskriminasi dari kaum Sunni, yang merupakan mayoritas di negara itu.
Mereka mengeluhkan karena diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.
Tergerak oleh sejumlah unjuk rasa di dunia Arab, mereka akhirnya ikut ambil bagian dengan demonstrasi di jalan melawan Pemerintah Saudi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.