KYIV, KOMPAS.TV - Ukraina hari Senin (20/6/2022) mengakui kehilangan kendali atas desa yang berbatasan dengan kota industri timur Sievierodonetsk, pusat pertempuran sengit selama berminggu-minggu dengan pasukan Rusia seperti dilansir Straits Times, Senin (20/6/2022).
"Sayangnya, kami tidak lagi mengontrol Metyolkine. Dan musuh terus membangun cadangannya," kata gubernur daerah Luhansk Sergiy Gaiday dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Penaklukan Rusia atas dusun dengan populasi sebelum perang sekitar 1.000 orang adalah yang terbaru di sekitar Sievierodonetsk, di mana tentara Moskow menghadapi perlawanan keras dari Ukraina.
Pasukan Rusia perlahan-lahan maju di wilayah Donbas timur di mana mereka memfokuskan upaya militer setelah diusir dari daerah sekitar ibu kota pada awal invasi mereka pada bulan Februari.
Gaiday mengatakan pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk, di mana ratusan warga sipil dikatakan berlindung, dibom oleh pasukan Rusia "terus-menerus".
Baca Juga: Musuh Putin Beri Peringatan, Serangan Rusia ke Ukraina Bakal Berujung Kematian Sang Pemimpin
Sementara itu kepala pemerintahan kota, Oleksandr Stryuk, mengatakan kepada televisi Ukraina hari Senin bahwa tentara Moskow mengendalikan sebagian besar wilayah pemukiman kota tersebut.
"Jika kita berbicara tentang seluruh kota, masih lebih dari sepertiga dikendalikan oleh angkatan bersenjata kita. Rusia mengendalikan sisanya," katanya.
"Ada pertempuran jalanan sepanjang waktu," kata Stryuk, seraya mengatakan pasukan Ukraina dihujani tembakan secara rutin.
"Musuh mengerahkan lebih banyak tenaga untuk menyerang, menyerbu kota dan mengusir tentara kami," kata Stryuk.
Selama berhari-hari evakuasi dari Sievierodonetsk tidak mungkin dilakukan, terutama setelah jembatan terakhir di seberang sungai yang menghubungkannya ke Lysychansk diledakkan.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.