JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang ilmuwan bernama Dr. Donna Kean dari Glasgow, Skotlandia, melatih tikus untuk dikirim ke puing-puing gempa bumi sebagai tim penyelamat.
Sejauh ini, Kean telah melatih tujuh tikus dalam waktu dua minggu. Dia memberikan tikus-tikus itu tas ransel prototipe buatan sendiri yang diisi mikrofon, peralatan video, dan pelacak
Nantinya, mikrofon itu digunakan oleh korban gempa bumi untuk berkomunikasi dengan tim penyelamat lainnya.
Baca Juga: Naas! Seorang Pria Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Sawahnya Sendiri
Proyek yang bernama Hero Rats ini merupakan proyek yang diinisiasi Kean bekerja sama dengan organisasi nirlaba APOPO.
Perempuan yang tinggal di Morogoro, Tanzania, Afrika Timur ini mengungkapkan alasannya mengapa memilih tikus untuk menjadi tim penyelamat korban gempa bumi.
Menurutnya, tikus merupakan hewan yang dapat belajar dan dilatih dengan cepat.
Kean menggambarkan tikus sebagai makhluk yang ramah dan percaya dapat menyelamatkan nyawa.
"Mereka sangat gesit, mereka sangat pandai bergerak melalui semua jenis lingkungan yang berbeda. Mereka sempurna untuk pekerjaan tipe pencarian dan penyelamatan,” kata Kean, mengutip Newsweek, Sabtu (4/6/2022).
"Mereka sangat pandai bertahan hidup di lingkungan yang berbeda yang menunjukkan betapa cocoknya mereka untuk pekerjaan pencarian dan penyelamatan,” imbuhnya.
Baca Juga: Tim Penyelamat Komunitas Reptil Tangerang Berhasil Amankan 2 Ular Kobra Jawa dari Permukiman Warga
Di sisi lain, perempuan 33 tahun itu juga membantah soal tikus yang tidak higienis. Dia menegaskan, tikus percobaan yang digunakannya dirawat dengan baik.
Percobaan yang sama sebenarnya telah sering dilakukan terhadap anjing. Namun, anjing memiliki badan yang cukup besar sehingga tak dapat menyelinap ke reruntuhan gempa.
Berbeda dengan tikus yang diuntungkan karena ukurannya yang kecil dan memiliki fleksibilitas.
Kean melatih tikus-tikus ini dengan melatih mereka kembali ke titik awal dan merespons bunyi bip yang dikirimkan.
Dia juga bermitra dengan Tim SAR di Turki, GAE. Mereka kemudian melakukan simulasi terjadinya gempa. Melepaskan tikus itu ke puing bekas terjadinya gempa dan kembali saat bunyi bip dinyalakan.
Baca Juga: Huntap Mandiri Penyintas Gempa Palu Yang Mendapat Penghargaan Dunia
Simulasi tersebut dinilai memuaskan. Sebab, tikus mampu berlari dengan gesit meski membawa ransel berisi mikrofon, perekam video, dan pemancar lokasi. Mereka juga merespons bunyi bip.
"Kami berharap itu akan menyelamatkan nyawa, hasilnya sangat menjanjikan,” pungkas Kean.
Kini, secara keseluruhan, ada 170 tikus yang sedang dilatih untuk proyek lainnya, termasuk ranjau darat dan TB.
Tikus ini juga diharapkan dapat mengendus penyakit menular pada hewan ternak, Brucellosis.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.