WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Senin (30/5/2022), mengatakan pemerintahnya tidak berencana mengirim sistem roket jarak jauh yang dapat menjangkau wilayah Rusia, ke Ukraina, seperti dilaporkan Straits Times.
Pernyataan itu keluar menyusul laporan bahwa pemerintahan Biden sedang bersiap untuk mengirim sistem roket jarak jauh yang canggih ke Kiev untuk perangnya melawan Rusia.
"Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina" yang dapat mencapai Rusia, kata Biden kepada wartawan setelah tiba kembali di Gedung Putih setelah akhir pekan di Delaware.
Pejabat Ukraina sedang berupaya mendapatkan sistem rudal jarak jauh yang disebut Multiple Launch Rocket System, atau MLRS, yang dapat menembakkan rentetan roket jarak jauh.
Menanggapi berita tersebut, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, Senin, mengatakan keputusan Washington tentang sistem roket tersebut "rasional".
CNN dan The Washington Post melaporkan pada Jumat (27/5/2022), pemerintahan Biden condong ke arah pengiriman itu dan sistem lain, yaitu Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, yang dikenal sebagai HIMARS, sebagai bagian dari paket bantuan militer yang lebih besar ke Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Perlu Sistem Peluncur Roket Laras Banyak dan Minta Barat Segera Kirim Secepatnya
Belum jelas sistem mana yang dimaksud Biden dalam pernyataannya tersebut.
Pemerintah Ukraina mendesak Barat menyediakan lebih banyak senjata jarak jauh untuk mengubah arah pertempuran yang sekarang memasuki bulan keempat.
Pada 25 Mei 2022 di Davos, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan urgensi kebutuhan senjata negaranya dapat diringkas dalam dua singkatan, yakni MLRS, Multiple Launch Rocket System atau Sistem Peluncur Roket Laras Banyak, dan ASAP, as soon as possible atau sesegera mungkin.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Newsweek/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.