“Haruskan akun terverifikasi PBB diblokir kali ini?” kata yang lainnya.
Taka lama kemudian postingan tersebut tak bisa lagi dilihat di Weibo yang dikarenakan pengaturan privasi pendulis.
Namun, tidak jelas dalam situasi apa pengaturan itu berubah.
Tagar dengan nama Tedros di Weibo juga disensor, dengan gambar yang menampilkan wajahnya dihilangkan dari platform tersebut, meski postingan yang berisi namanya masih terlihat.
Sedangkan di WeChat, artikel dari akun resmi PBB termasuk komentar Tedros, dilarang dibagikan karena melanggar hukum dan peraturan terkait, sejak Rabu pagi.
Klip video dari pidato Tedros juga dihapus dari media sosial tersebut.
Komentar Tedros meski sejalan dengan penilaian sebagian besar ilmuwan, juga memancing komentar Beijing yang menyebutnya tak bertanggung jawab.
Baca Juga: WHO: Covid-19 Merampas Hampir 15 Juta Jiwa Dua Tahun Terakhir, Lebih Dua Kali Lipat Angka Resmi
“Kami berharap orang-orang yang relevan dapat melihat kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi China secara objektif dan rasional,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
“Selain itu juga mempelajari lebih lanjut tentang fakta-fakta dan menahan diri dari membuat pernyataan yang tak bertanggung jawab,” ucapnya.
Pendekatan nol Covid-19 yang dilakukan China, termasuk lockdown, pengujian massal dan karantina telah melindungi sebagian besar penduduknyaq dari virus Corona selama dua tahun terakhir.
Tetapi kemudian memicu perbedaan pendapat yang meningkat karena lockdown menjadi lebih ketat dan sering di tengah penyebaran cepat Omicron.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.